SURYAMALANG.COM, - Viralnya polemik anak di Surabaya menitipkan ibunya ke pantI jompo, Griya Lansia Malang menimbulkan dampak terhadap keluarga.
Ibu bernama Nasikah (74) itu dititipkan oleh kedua putri kandungnya, Fitriya dan Sri Rahayu agar ada yang merawat dan mendapatkan tempat layak.
Kini Nasikah urung dititipkan ke Griya Lansia Malang dan membuat Fitriya trauma.
Fitriya diketahui menjemput ibunya lagi setelah tidak sampai 24 jam dititipkan ke Griya Lansia.
Hal itu dilakukan sebab Fitriya mendapat tekanan dari orang di sekitarnya setelah video yang diunggah oleh Ketua Yayasan Griya Lansia viral.
Fitriya dan kakaknya, Sri Rahayu mendapatkan cemooh hingga kini tidak nafsu makan.
“Masih ada (trauma). Saya sendiri yang ya apa (sedih) kok bisa sampai seperti ini. Nggak tenang sama sekali, makan enggak nafsu,” kata Fitriya, saat dihubungi, Selasa (1/7/2025).
Serangan dan gunjingan tidak hanya datang dari digital, rekan kerja Fitriya di pabrik dan tetangga sekitar rumah pun banyak yang heran dengan tindakan Fitriya.
“Kalau teman-teman yang sudah kenal lama gitu tidak apa-apa karena sudah tahu biasanya seperti apa (hubungan Fitriya ke ibunya)" katanya.
"Yang enggak kenal ini, yang keseharian jarang komunikasi secara pribadi, kepikiran yang negatif,” tuturnya.
Namun, per hari ini, Fitriya mengaku sudah aktif kembali bekerja setelah libur sehari karena beberapa pihak yang berkunjung untuk menengok kondisi Nasikah.
“Saya sudah masuk kerja. Baru masuk hari ini, kemarin ambil libur karena Pak Kapolsek Mulyorejo mau ke rumah. Baru kerja ini, tidak apa-apa,” ujarnya.
Kini, setelah kasus viral, Fitriya mengaku lebih menutup diri dan jarang berkomunikasi dengan lingkungan rumahnya.
Kendati demikian, Fitriya tidak bisa mencegah komentar-komentar yang datang ke dirinya dan keluarga dan lebih memilih tidak menggubris
“Yang menyalahkan itu saya berusaha menutup mata, enggak menggubris" jelasnya.
"Yang tahu saya, saya yang menjalani, gitu saja. Karena dari video itu orang-orang berpikiran kalau saya nggak merawat dari dulu,” kata Fitriya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra di media sosial, mengaku menolak niatan Fitriya yang menitipkan ibunya dengan alasan Nasikah masih memiliki keluarga.
“Karena terjadi perselisihan antar saudara, saling lempar tanggung jawab ibunya, maka terpaksa saya beri tawaran yang agak berat,” kata Arief dalam media sosialnya.
Arief memberikan tawaran, Nasikah boleh dititipkan dengan syarat tidak boleh dijenguk dan ketika meninggal tidak akan dikabari.
“Supaya niatan itu tidak terwujud. Tapi niatan beliau sampai hari H masih menggebu-gebu untuk menyerahkan,” ujarnya.
Arief pun mengunggah konten saat Fitrinya dan saudaranya menyerahkan ibunya karena alasan sebagai tanggung jawab transparansi ke donatur.
Dalam video yang diunggah Arief Camra (kini sudah dihapus), Arief menuliskan caption.
“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025. Jangan nangis dengan berita ini… dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari.”
Fitriya menyayangkan narasi “buang” yang ditulis oleh Arief.
Padahal, Fitriya dan Sri Rahayu berniat menitipkan bukan membuang, sehingga banyak serangan komentar dari netizen.
Seluruh pernyataan Arief dalam video tersebut dibantah oleh Fitriya dan Nasikah.
Kini, Nasikah telah dibawa pulang dari Griya Lansia setelah menginap semalam. Nasikah sekarang tinggal di sebuah kamar kos di kawasan Babatan Surabaya sejak Senin (30/6/2025).
Pendiri Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra menyatakan siap menerima Nasikah jika keluarga kembali menitipkannya.
Ketika dikonfirmasi, Arief menyebutkan penjemputan Nasikah oleh keluarga karena anaknya mendapatkan tekanan dari berbagai pihak.
"Kemudian kan mereka didatangi Pak Purnomo. Dari hasil wawancara Pak Pur sih mereka dapat tekanan publik, netizen, dan tetangga, teman juga" urai Arief kepada suryamalang.com.
"Kalau ke saya mereka kan nggak ada tekanan, cuma saya suruh menimbang dua kali," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan video yang beredar milik anggota Polres Lamongan, Purnomo atau dikenal sebagai Polisi Baik menjelaskan kondisi keluarga Nasikah.
Keluarga Nasikah memiliki keterbatasan ekonomi.
Alasan inilah yang mendasari kedua anaknya menitipkan Nasikah ke Griya Lansia Malang.
Bahkan dalam video milik Purnomo yang menjenguk Nasikah di rumahnya, ia menawarkan bantuan untuk kembali menitipkannya ke Griya Lansia.
Purnomo pun siap menanggung biaya penitipan ke panti jompo ini.
Namun pihak keluarga menolak menitipkan Nasikah ke Griya Lansia dengan alasan jauh.
Menurut penuturan keluarga, mereka akan menyewa kos untuk tempat tinggal Nasikah.
Menanggapi hal ini, Arief yang sebelumnya bekomunikasi dengan Purnomo siap untuk menampung kembali Nasikah.
Arief mengaku selalu terbuka untuk merawat Nasikah.
"Karena terlanjur ramai dan saya meredam suasana, saya siap menerima tidak pakai biaya misal kembali lagi," tukasnya.
(Suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah)