SURYA.CO.ID - Agam Rinjani, anggota tim evakuasi jasad Juliana Marins tak ambil pusing dengan kontroversi donasi Rp 1,54 miliar dari warga Brasil yang sempat mau dibatalkan.
Agam mengaku donasi itu belum juga sampai ke tangannya, tetapi sudah diributkan.
Diakui, dia memang dijanjikan akan diberikan donasi lebih dari Rp 1 miliar, namun hingga saat ini uang itu masih berada di Brasil.
"Uangnya di Brasil kan. Belum pernah lihat saya. Beritanya aja yang kulihat," kata Agam dengan santai dikutip dari tayangan Podcast Deddy Corbuzier pada Selasa (1/7/2025).
"Terus netizen kira saya sudah pegang semua. Pada tanya, kenapa tidak dibagi-bagi ke tim," sambungnya.
Diceritakan Agam, pengumpulan donasi itu terjadi saat dia diajak live instagram dengan pihak penyelenggaran dinasi dan seorang translater.
Saat itu pun dia mengajak Tyo, anggota relawan lain yang ikut mengevakuasi Juliana Marins, untuk duduk di sampingnya.
Dari live instagram itu, pihak penyelenggaran donais dari Brasil meminta dia mengotorisasi agar bisa mengumpulkan donasi untuk kemudian dikirim ke rekeningnya.
Donasi itu digalang agar Agam bisa menambah perlengkapan rescue untuk pendaki gunung Rinjani.
Warga Brasil beranggapan seandainya Agam berada di Rinjani lebih cepat, maka ada kemungkinan Juliana Marins masih bisa hidup.
"Katanya, alatmu sudah tua sekali, sudah karatan. Untuk mempercepat kamu rescue," kata pria berusia 37 tahun ini.
Dalam live itu Agam mengatakan akan membagikan donasi itu dengan anggota tim lain yang turut membantu evakuasi Juliana Marins.
Selain itu, dia juga akan menggunakan donasi itu untuk program menanam pohon di Rinjani demi menyumbang oksigen dunia.
Tak disangka, setelah Agam mengatakan itu, donasi yang masuk semakin gencar hingga mencapai angka lebih dari Rp 1 miliar.
Pernyataan Agam ini yang seolah tidak memusingkan donasi ini membuat publik bertanya-tanya tentang pekerjaan dia selama ini.
Darimana Agam bisa mendapatkan uang selama ini?
Ternyata, mantan mahasiswa pecinta alam (Mapal) Universitas Hasanuddin Makassar ini mengaku selama ini mendapatkan uang dari menjadi guide pendaki di Gunung Rinjani.
Dia juga dipercaya untuk menghandle kegiatan brand-brand perusahaan perlengkapan outdoor seperti Eiger, Consina, hingga Arei di Gunung Rinjani.
Diakuinya, awalnya banyak yang tidak percaya dia diminta menghandle perusahaan-perusahaan outdoor itu secara pribadi.
"Sampai teman-teman di Sembalun bilang, ngeri Agam. Di Eiger, Consina ada, Arei juga," akunya.
Agam mengaku tidak tahu mengapa perusahaan besar itu percaya padanya.
"Mungkin ada ikatan emosional, sering kita bantu mereka," tukasnya.
Meski kini dia banyak dikenal, Agam mengaku belum ada niat berhenti.
Dia justru bercita-cita ingin melakukan pendakian ke luar negeri.
"Ada kepikiran ke luar negeri, masih belajar, masih latihan fisik.
Sempat Dibatalkan, Donasi untuk Agam Akhirnya Mau Diberikan
Sebelumnya, para netizen Brasil menggalang donasi untuk Agam Rinjani yang berhasil mengevakuasi jasad Juliana Marins.
Penggalangan donasi yang digalang Platform asal Brasil, VOAA itu berhasil mengumpulkan uang lebih R$522 ribu (sekitar Rp 1,5 miliar).
Namun pada Senin (30/6/2025) pagi penggalangan dana dibatalkan dengan alasan muncul banyak kontroversi.
Salah satu pemicu pembatalan donasi adalah pertanyaan publik terkait biaya administrasi sebesar 20 persen yang diterapkan oleh VOAA.
Meski informasi ini telah disampaikan sejak awal di situs resmi mereka, sejumlah pihak mengaku keberatan dan menganggap transparansi dana kurang memadai.
VOAA menjelaskan, biaya tersebut digunakan untuk menutupi berbagai layanan di luar sekadar penyediaan platform, termasuk proses kurasi, verifikasi cerita, produksi konten, komunikasi strategis, pengelolaan hukum dan keuangan, hingga pendampingan penuh selama kampanye berlangsung.
Hal-hal tersebut, menurut VOAA, dijalankan oleh tim profesional dengan biaya tetap yang tidak sedikit.
“Ini bukan semata-mata soal perantara donasi, tapi layanan yang komprehensif, aman, dan transparan,” jelas pihak VOAA.
Mereka juga memastikan bahwa pengembalian dana akan dilakukan secara otomatis ke metode pembayaran awal mulai Senin (30/6/2025), tanpa memerlukan tindakan lanjutan dari para donatur.
Meski kampanye donasi dibatalkan, VOAA menegaskan bahwa mereka tetap teguh menjalankan misinya, membantu sesama.
Mereka juga menyampaikan permintaan maaf kepada siapa pun yang merasa tidak nyaman, bingung, atau merasa kurang dihargai akibat polemik yang terjadi.
Baru sehari mengumumkan pembatalan, VOAA akhirnya menarik kembali pernyataannya.
Informasi terbaru, dana tersebut tetap dilanjutkan diberikan kepada Agam Rinjani.
Dikutip dari CNN Brasil, Selasa (1/7/2025), VOAA menarik pernyatannya dan mengumumkan bahwa donasi sekitar Rp 1,5 miliar itu sepenuhnya akan ditransfer ke Agam Rinjani tanpa potongan biaya.
Pengumuman ini disampaikan oleh Vicente Carvalho, pendiri platform Razões Para Acreditar, yang bertanggung jawab atas penggalangan dana itu.
Menurut Vicente, keputusan itu direvisi setelah banyak permintaan agar jumlah itu diberikan kepada Agam Rinjani.
Seperti diketahui. Agam dikenal luas oleh warganet Brasil setelah membagikan video saat ia mengevakuasi jenazah Juliana yang tergelincir di jurang sedalam 600 meter.
Ia juga melakukan siaran langsung saat proses evakuasi berlangsung.
Dalam videonya, Agam dan tim relawan memegang tubuh Juliana agar tidak tergelincir lebih jauh sebelum evakuasi selesai.
“Saya belum bisa tidur sampai sekarang. Sangat sedih. Kami tidak bisa menyelamatkannya. Banyak yang membantu. Kami menemani dia sepanjang malam di tepi tebing. Saya menahan Juliana agar tidak jatuh lagi sejauh 300 meter,” ungkap Agam dalam wawancara bersama media Brasil GLOBO.
Berkat aksinya tersebut, warganet Brasil menjulukinya sebagai pahlawan hingga malaikat.
Keluarga Juliana Marins juga berterima kasih pada Agam.
Gelombang dukungan terhadap Agam pun semakin berdatangan hingga beberapa warganet menawarkan dirinuntuk memberi bantuan.
Dalam wawancara bersama penerjemah Sinta Stepani, puluhan warga Brasil bahkan meminta agar dibuatkan penggalangan dana sebagai bentuk apresiasi atas aksi penyelamatan Agam.
Awalnya, pria tersebut menolak menyebutkan nomor rekening karena ia tidak mengharap imbalan atas perbuatannya.
Namun, setelah banyak desakan, Agam menyatakan bersedia menerima bantuan tersebut, dengan komitmen untuk membagikannya kepada rekan-rekan yang terlibat dalam misi penyelamatan, dan sebagian dana akan digunakan untuk reboisasi di wilayah-wilayah yang ia lewati.
“Ia berterima kasih dengan tulus dan meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan Juliana. Ia akan menanam pohon dengan uang tersebut untuk membantu kualitas udara di Indonesia,” ungkap Sinta dalam unggahan di media sosial.
Bersama influencer Julia Thum, Sinta sempat membuat video panduan cara berdonasi ke rekening internasional Agam, setelah banyak warga Brasil mengaku kesulitan mengirim uang lintas negara.
Klik di sini untuk untuk bergabung