TRIBUNSOLO.COM - Kasus Mahasiswi UNS Solo yang diduga bunuh diri bisa dijadikan pelajaran.
Ini agar lebih peka dengan kondisi lingkungan sekitar.
Berikut cara untuk membantu orang yang ingin mengakhiri hidup.
Mengutip dari Tribunnews, Psikiater dr.Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan persoalan bunuh diri bukanlah hal yang ringan.
Bila ada temuan dengan gelagat yang menunjukkan rasa ingin bunuh diri seperti menarik diri dari keluarga dan teman teman, berbicara dan berpikir tentang kematian semakin sering, membuat surat wasiat, dan lain sebagainya, agar segera dibantu.
Apabila terdapat tanda, gejala dan faktor risiko mengenai perilaku bunuh diri maka perlu segera dilakukan penanganan.
Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain adalah:
1. Lakukan komunikasi dan pendampingan yang intensif untuk memastikan apa yang dikhawatirkan tidak benar.
2. Katakan bahwa dia tidak sendirian, ada banyak yang mau dan bersedia membantu.
3. Memberikan respon krisis dengan segera sesuai dengan tingkatan level risiko bunuh diri:
4. Tawarkan bantuan dan bawa konsultasi ke profesional kesehatan jiwa yang akan memeriksa dan memberikan penatalaksanaan yang sesuai.
5. Berusaha untuk proaktif untuk menawarkan bantuan ketika muncul ide-ide bunuh diri lagi dengan meninggalkan nomor telepon.
6. Pindahkan benda-benda yang berbahaya yang bisa menjadi alat untuk melakukan bunuh diri. (*)
Catatan Redaksi: Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.