TRIBUNJATIM.COM - Salah satu restoran di Indonesia yang sering menjadi jujugan keluarga ialah Solaria.

Solaria dikenal dengan sajian menu nasi goreng porsi jumbo.

Meski harga terjangkau, cita rasa menu Solaria dinilai seperti buatan chef hotel bintang lima.

Solaria pun memiliki cabang hampir di wilayah indonesia.

Cabang restoran ini cukup mudah ditemui di berbagai pusat perbelanjaan, hingga rest area jalan tol.

Lantas siapa pemilik Solaria?

Ternyata pemilik Solaria bukanlah lulusan tata boga maupun jago masak.

Diketahui, Solaria terkenal dengan menu dalam porsi jumbo dengan tampilan dan rasa ala restoran kelas atas.

Namun dibanderol harga yang cukup terjangkau untuk kalangan ekonomi menengah.

Solaria adalah restoran keluarga yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman lokal Indonesia, Asia, dan Barat.

Seperti nasi goreng teri medan, chicken cordon bleu, kwetiau ayam, dan berbagai menu lainnya.

Branding restoran ini cukup unik namun simpel.

Mudah dikenali dari warna ungu yang dominan pada logo maupun tampilan restorannya.

Kesuksesan bisnis kuliner ini tak lepas dari pemilik Solaria.

Aliuyanto sebagai pimpinan dan pemilik Solaria menerima sertifikat halal dari ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
Aliuyanto sebagai pimpinan dan pemilik Solaria menerima sertifikat halal dari ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
(Dok. Solaria)

Siapa pemilik Solaria?

Untuk diketahui, pemilik Solaria adalah Aliuyanto, seorang pengusaha yang sudah berkecimpung puluhan tahun di bisnis kuliner.

Ia bukan jebolan sekolah boga, melainkan seorang ulusan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (UGM).

Mengutip laman resmi UGM, Aliuyanto pernah berbagi pengalamannya merintis Solaria di depan ribuan wisudawan mahasiswa UGM tahun 2016.

Aliuyanto bercerita, awal mula Solaria sebenarnya bermula dari restoran kecil yang dirintisnya di Lippo Cikarang, Bekasi, pada 1991.

Rumah Makan Solaria awalnya hanya kedai kecil yang dikelola hanya dengan 4 karyawan.

Untuk menarik pelanggan, Aliuyanto menawarkan menu porsi besar namun harga masih terjangkau.

Ia merintis bisnis kuliner setelah lima tahun bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta dengan penghasilan yang dianggap cukup lumayan di tahun 1990-an.

Lantaran merasa jenuh, ia tinggalkan pekerjannya dan memilih memulai bisnis.

Bekerja di sebuah perusahaan, bagi Aliuyanto, tidak memberikan tantangan baginya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Tetapi, memulai usaha tetap saja tidak mudah karena Aliuyanto mengaku saat itu tabungan yang ia kumpulkan dari sisa gaji saat lima tahun bekerja tidak cukup sebagai modal usaha.

Saat dibuka pertama kali tahun 1991, Aliuyanto mengaku usaha restorannya mulai dikenal sejak 1995.

Dari awalnya mempekerjakan 4 karyawan, setelah 20 tahun berlalu, restorannya berkembang menjadi lebih dari 200 cabang dengan ribuan karyawan di 55 kota besar.

Adapun jaringan ratusan Restoran Solaria kini berada di bawah bendera PT Sinar Solaria.

Konsep kedai sederhana pun berubah, pemilik Solaria kini mengubah konsep restorannya menjadi lebih minimalis dan modern.

Pemilik Solaria Aliuyanto.
Pemilik Solaria Aliuyanto. (SHUTTERSTOCK/Zainul Yudharta)

Kisah lainnya, CEO PT Marimas Putera Kencana, Harjanto Halim viral karena pernah membuat sayembara berhadiah Rp30 juta.

Uang Rp30 juta akan diberikan Harjanto Halim ke siapa pun yang masih memiliki kaus Marimas edisi tahun 1995.

Sang bos Marimas yakin telah menemukan kaus Marimas 1995.

Ya, Harjanto telah menemukan titik terang.

Kabar ini dibagikan langsung oleh Harjanto melalui akun TikToknya, @harjantohalim, pada Selasa (18/3/2025).

Dalam unggahan ini, Harjanto mengatakan jika ada orang mengirim pesan padanya dan mengatakan memiliki kaus Marimas 1995.

Namun Harjanto tak mau menyebut identitas pemilik kaus tersebut karena takut diserbu banyak orang.

"Sudah nemu kausnya?" tanya tim Harjanto.

"Iya, itu Mas K. Saya enggak nyebut komplit, nanti kalau enggak dia diburu-buru orang," jawab Harjanto.

"Dia bilang ada tulisan di bawah logonya. Lha tulisannya itu betul, sekarang aku ingat memang betul. Jadi memang kaus itu," tambahnya.

Harjanto juga menunjukkan chat Mas K di pesan TikTok.

"Pak dulu saya pernah punya tulisan di belakangnya.. tulisan Marimas besar bawah nya (sensor) pak," tulis sosok berinisial Mas K itu.

Harjanto semakin yakin kaus tersebut betul.

Lantaran Mas K dapat kaus tersebut dari ayahnya yang merupakan tukang becak.

"Itu katanya dari bapaknya, dulu tukang becak di Semarang," kata Harjanto, melansir Tribun Jateng.

"Bener lho, dulu saya banyak kasih ke tukang-tukang becak di Semarang juga," imbuhnya.

"Karena tukang becak itu kan kalau genjot belakangnya kelihatan punggungnya, jadi kayak reklame berjalan, dan tak kasih tulisan di bawah logo Marimas."

"Jadi kemungkinan Mas K punya betul. Satu tulisannya betul di bawah logo, dua dapatnya dari bapaknya," papar Harjanto.

Sayangnya, kaus tersebut masih dicari keberadaannya oleh Mas K.

Harjanto pun akan memberikan uang Rp30 juta jika kaus tersebut bisa ditemukan sebelum Lebaran.

Diketahui, kaus Marimas edisi tahun 1995 ini memiliki nilai historis yang sangat berarti bagi Harjanto.

Hal itu dikarenakan berhubungan dengan awal mula berdirinya Marimas, minuman serbuk rasa buah yang kini menjadi salah satu merek terkemuka di Indonesia.

Perihal sayembara ini diumumkan oleh Harjanto melalui sebuah video yang ia unggah di akun TikToknya pada Selasa (11/3/2025).

Dalam video tersebut, Harjanto menceritakan kembali kenangan indah dari tahun 1995 ketika Marimas pertama kali diluncurkan.

Saat itu, untuk mempromosikan merek tersebut, ia membuat kaus khusus yang dibagikan kepada 10 ribu orang sebagai bagian dari kampanye pemasaran.

Seiring berjalannya waktu, kaus ini menjadi simbol dari perjalanan panjang Marimas, yang kini sudah berusia 30 tahun.

Awalnya, Harjanto menawarkan hadiah Rp10 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan kaus promosi tersebut.

Namun, setelah beberapa hari, hadiah itu dinaikkan menjadi Rp20 juta.

Dan pada hari ketiga sayembara, ia meningkatkan lagi hadiahnya menjadi Rp30 juta.

Namun, meski telah menerima banyak foto kaus yang dikirimkan oleh masyarakat, sayangnya, belum ada yang berhasil mengirimkan kaus asli yang dimaksud. 

Oleh karena itu, Harjanto kembali menegaskan bahwa hadiah sebesar Rp30 juta akan diberikan bagi penemu kaus Marimas yang asli.

Kaus yang dimaksud memiliki desain yang sederhana namun penuh makna.

Yakni berwarna putih dengan aksen hijau pada bagian lengan dan leher.

Lalu dilengkapi dengan slogan yang didesain langsung oleh Harjanto.

Kaus ini, bagi Harjanto, bukan sekadar barang promosi, tetapi kenangan romantis tentang awal berdirinya Marimas dan perjalanan panjangnya yang penuh perjuangan.

Bagi Harjanto, sayembara ini bukan hanya soal hadiah uang, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kenangan yang begitu berarti bagi dirinya dan perjalanan bisnis Marimas.

Ia berharap, ada seseorang yang dapat menemukan dan mengembalikan kaus tersebut sebelum 30 Maret 2025, atau sebelum perayaan Lebaran tahun ini.

Ini menjadi sebuah cara unik untuk merayakan perjalanan panjang Marimas dan menjaga kenangan indah yang membentuk sejarah perusahaan tersebut.

Baca Lebih Lanjut
Ini Pemilik Asli Solaria, Bukan Orang Sembarangan!
Detik
Jangan Kaget, Ini Pemilik Hokben Sebenarnya
Detik
Mencicipi Hidangan Klasik Inggris dari Chef Pemilik Restoran 2 Bintang Michelin
KumparanFOOD
Tips Atur Gaji Rp 5 Juta biar Nggak Habis di Tengah Bulan
Detik
Guru Pakai Uang Tabungan Siswa Rp343 Juta Buat Usaha Tapi Bangkrut, Sampai Pensiun Masih Terutang
Dedy Qurniawan
Bu Guru Cicih Kini Bangkrut, Karma Pakai Tabungan Siswa Rp343 Juta? Jual Aset untuk Bayar Utang
Hefty Suud
Tips Mengatur Gaji Bulanan Agar Bisa Nabung dan Liburan
Detik
Resto Legendaris 61 Tahun Tutup Usai Dikunjungi Gordon Ramsay
Detik
Buka Alfamart Butuh Duit Berapa? Simulasi Modal & Keuntungannya
Detik
Satu-satunya di Dunia! Restoran Berbintang Michelin Ada di Bandara
Detik