TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap alasan lembaga penggalangan dana asal Brasil, Voaa dan Razões para Acreditar, memutuskan untuk menyalurkan seluruh dana yang terkumpul kepada Agam Rinjani, relawan yang mengevakuasi jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani.
Diketahui sebelumnya, penggalangan dana yang digalang warga Brasil untuk Agam Rinjani resmi dibatalkan.
Pembatalan itu diumumkan oleh platform penggalangan dana VOAA dan organisasi Razoes para Acreditar pada Senin (30/6/2025).
Keputusan ini diambil menyusul munculnya kontroversi terkait potongan biaya administrasi yang diterapkan dalam kampanye donasi tersebut.
Adapun dana yang dikumpulkan melalui platform donasi itu mencapai lebih dari R$520 ribu atau sekitar Rp1,54 miliar.
Awalnya, pihak penyelenggara berencana memotong 20 persen dari jumlah tersebut untuk kebutuhan operasional.
Kini lembaga penggalangan dana asal Brasil, Voaa dan Razões para Acreditar, memutuskan untuk menyalurkan seluruh dana yang terkumpul kepada Agam Rinjani.
Hal itu lantaran warganet Brasil yang menilai bahwa seluruh dana seharusnya diberikan utuh kepada Agam sebagai bentuk penghargaan atas jasanya.
Merespons tekanan publik, Vicente Carvalho, salah satu pendiri Voaa dan Razões para Acreditar, menyampaikan dalam video resmi pada Senin malam (30 Juni 2025) bahwa mereka akan menyalurkan 100 persen dana tanpa potongan sedikit pun.
“Banyak dari kalian yang menekankan pentingnya nilai ini untuk menjangkaunya. Dan kalian benar sekali. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mentransfer 100 persen dari jumlah yang terkumpul, tanpa potongan pajak,” kata Vicente Carvalho, co-founder Razões para Acreditar dan Voaa, dalam video yang dirilis Senin malam (30/6/2025).
Donasi ini merupakan bentuk apresiasi kepada Agam dan tim relawan yang bekerja dalam proses evakuasi jenazah Juliana, yang ditemukan empat hari setelah dinyatakan hilang di kawasan ekstrem Gunung Rinjani.
Aksi kemanusiaan tersebut menuai simpati luas dari masyarakat Brasil.
Pihak Voaa memastikan bahwa proses pencairan dana sedang berlangsung, dengan melengkapi dokumentasi legal dan administratif yang diperlukan.
Mereka menjanjikan bahwa dana akan segera diterima oleh Agam dalam waktu dekat.
Agam Rinjani Ucap Terimakasih
Sementara, Agam Rinjani lewat Instagram miliknya mengucapkan terimakasih setelah kabar soal donasi tersebut.
Lewat Instagram storynya Agam mengucapkan terimakasih dengan bahasa Brasil.
"Muito obrigado por tudo brazil, i love you, (Terima kasih banyak untuk semuanya Brazil, aku mencintaimu)," tulisnya, Selasa (1/7/2025).
Donasi Sempat Dibatalkan
Sebelumnya Platform penggalangan dana asal Brasil, Voaa, bersama mitra medianya Razões para Acreditar, resmi membatalkan kampanye donasi untuk Abd Haris Agam atau Agam Rinjani.
Adapun Agam dianggap sebagai pahlawan oleh warganet Brasil karena jasanya mengevakuasi jenazah Juliana Marins, pendaki Brasil yang meninggal dunia di Gunung Rinjani.
Pengumuman pembatalan ini disampaikan melalui unggahan Instagram Story berbahasa Portugis pada Senin pagi, 30 Juni 2025.
Transparansi dana jadi sorotan Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya kritik publik, terutama menyangkut transparansi pengelolaan dana.
Salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah potongan biaya administrasi sebesar 20 persen yang dikenakan oleh platform.
Sebelumnya diberitakan, sosok Agam Rinjani jadi sorotan setelah membagikan video saat mengevakuasi jenazah Juliana Marins yang tergelincir ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani.
Aksi kemanusiaannya membuat warganet Brasil menjulukinya sebagai pahlawan hingga malaikat. Keluarga Juliana juga menyampaikan rasa terima kasih secara terbuka kepada Agam.
Awalnya Menolak, Agam Rinjani Akhirnya Bersedia Menerima Bantuan
Dalam wawancara yang difasilitasi penerjemah Sinta Stepani, banyak warga Brasil mengusulkan agar dibuatkan penggalangan dana sebagai bentuk apresiasi terhadap Agam.
Meski awalnya enggan, Agam akhirnya bersedia menerima bantuan dengan syarat: dana tersebut juga akan disalurkan kepada tim penyelamat lainnya dan digunakan untuk kegiatan reboisasi.
“Ia berterima kasih dengan tulus dan meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan Juliana. Ia akan menanam pohon dengan uang tersebut untuk membantu kualitas udara di Indonesia,” ungkap Sinta dalam unggahan media sosial.
Bersama influencer Julia Thum, Sinta bahkan sempat membuat video panduan bagi warga Brasil yang ingin berdonasi ke rekening internasional Agam, mengingat adanya kesulitan teknis dalam proses transfer lintas negara.
Sebagaimana diketahui, Juliana Marins jatuh ke jurang Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025).
pencarian intensif, tim SAR berhasil menjangkau jenazahnya di kedalaman 600 meter pada Selasa malam (24/6/2025).
Juliana dipastikan meninggal dunia saat ditemukan. Proses evakuasi jenazah selesai dilakukan pada Rabu (25/6/2025) sekitar pukul 13.50 WITA.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com