TRIBUNCIREBON.COM- Stopper jangkung asal Brasil, Odivan Koerich jadi pelengkap puzzle di lini belakang Arema sepeninggal Choi Bo-kyeong. Stopper asal Brasil itu dikontrak selama satu musim ke depan untuk Liga 1 2025-2026.
Manajemen Arema secara resmi telah memperkenalkan pemain berusia 26 tahun itu melalui akun media sosial milik klub, Senin (30/6/2025). Bahkan, Odivan pun sudah mengikuti sesi latihan perdananya bersama Arema di Lapangan Universitas Brawijaya, Dau, Kabupaten Malang.
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi mengaku kedatangan Odivan sesuai dengan kebutuhan tim. Menurutnya, pemain bertinggi 1,90 meter itu bisa menjadi jawaban untuk memperkokoh lini pertahanan Arema.
“Pemain belakang memang menjadi salah satu posisi yang kita butuhkan, posisi yang kita butuh pemain asing baru di situ.
Inal, sapaan akrab Yusrinal memeberkan beberapa pertimbangan kenapa Arema memilih Odivan. Kedekatan dengan Pelatih Marcos menjadi latar belakang utama.
“Waktu Coach Marcos menyodorkan nama Odivan, kami gak langsung memutuskan, tapi kami lihat CV-nya dulu, dan ternyata bagus. Kalau gak bagus gak mungkin kita ambil,” imbuhnya.
“Kebetulan Odivan ini pernah satu klub dengan Coach Marcos (di Clube Nautico Capibaribe). Gak ada masalah, itu malah menjadi keuntungan,” pungkas manajer asal Bogor tersebut.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Stopper Jangkung Asal Brasil Odivan Koerich Resmi Berseragam Singo Edan
Untuk diketahui, Stopper jangkung asal Brasil, Odivan Koerich dipastikan merapat ke Arema. Pemain bertinggi badan 1,90 meter itu secara resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Arema untuk Liga 1 2025-2026, Senin (30/6/2025).
Kepastian bergabungnya pemain berusia 26 tahun itu disampaikan Arema melalui akun media sosial milik klub. Odivan dikontrak dengan durasi selama satu musim ke depan.
Odivan pun sudah hadir dalam sesi latihan Arema di Lapangan Universitas Brawijaya, Dau, Kabupaten Malang, Senin (30/6/2025) sore. Bahkan, Odivan sejatinya sudah tiba di Malang sejak tiga hari yang lalu.
“Selamat datang, Odivan. Arema FC resmi memperkenalkan pemain baru berposisi sebagai bek bernama Odivan Koerich.
Sebelum ke Arema, Odivan Koerich memperkuat klub Liga Brasil Serie C, Clube Nautico Capibaribe. Itu merupakan klub yang sama dengan klub terakhir yang dilatih Marcos Santos, yang kini menangani Arema.
Odivan tercatat memulai karier di klub Juventude di usia 20 tahun, dan selalu bermain di Liga Brasil. Pemain kelahiran itu lalu pindah ke Operario di musim 2020-2021, lalu ke Parana di musim 2022, hingga akhirnya ke Nautico sejak musim 2023.
Di klub terakhirnya itu, selama dua musim Odivan membukukan 33 penampilan dalam 2.203 menit di sembilan kompetisi yang diikuti klubnya.
Diberitakan sebelumnya, Sosok Pelatih Marcos Santos tahu Arema dan sepak bola Indonesia dari dua mantan Pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes dan Mazola Junior.
Keduanya sempat bekerja di Liga 1 2024-2025 tapi sama-sama berujung pemecatan sebelum kompetisi berakhir.
Setelah mendapatkan tawaran melatih Arema, Marcos sempat mencari tahu seperti apa sepak bola Indonesia. Pelatih berusia 46 tahun itu bertanya kepada teman-temannya sesama pelatih asal Brasil.
Mereka pun bercerita tentang bagaimana sepak terjang Arema di Indonesia. Cerita-cerita itu semakin membuatnya bersemangat untuk datang ke Indonesia, hingga akhirnya diperkenalkan sebagai pelatih kepala Arema, Kamis (26/6/2025).
“Saya sudah mengenal Arema. Beberapa teman saya sesama pelatih yang bekerja di Indonesia berbicara tentang Arema, tim yang hebat, tim dengan banyak suporter,” kata Marcos.
Marcos bisa dibilang tahu Arema cukup detail, hingga nama beberapa pemainnya saat ini. Khususnya sang kapten tim Johan Farizi dan sejumlah pemain senior lainnya.
“Ketika saya mendapat tawaran, saya pelajari Arema, bagaimana sejarah klub, dan juga pemain-pemain yang ada di sini, terutama yang paling senior, yang menjadi andalan, bahkan sampai yang paling muda,” imbuhnya.
“Ini penting bagi saya sebagai pelatih untuk mengenal tim saya, karena kami akan bekerja dan berjuang bersama-sama,” tegas mantan pelatih Timnas Brasil U-17 itu.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Resmi Rekrut Andre Caldas Costa Sepaket dengan Marcos dos Santos Goncalves
Sementara itu, Manajemen Arema FC resmi rekrut Andre Caldas Costa sepaket dengan pelatih kepala,Marcos Santos untuk Liga 1 2025-2026. Kedua pelatih sama-sama berasal dari Brasil.
Andre secara resmi telah diperkenalkan sebagai Asisten Pelatih Arema pada Kamis (26/6/2025), bersama Marcos dan dua pemain asing anyar. Pelatih berusia 37 tahun itu pun sudah aktif dalam sesi latihan sejak Jumat (27/6/2025).
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi tak menampik jika kedatangan Andre memang sepaket dengan Marcos. Keduanya sama-sama dikontrak Arema untuk satu musim ke depan.
“Coach Marcos datang bersama asisten pelatih, Andre Caldas. Dia merupakan permintaan Coach Marcos sendiri,” kata Yusrinal.
Arema Rekrut Andre Caldas Costa yang Sudah Pernah Bekerja Sama dengan Marcos Santos
Yusrinal tahu jika kebersamaan Marcos dan Andre di Arema bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, keduanya juga sudah pernah bekerja sama dalam satu klub.
Momen itu terjadi di musim 2024-2025 lalu. Kala itu, keduanya sama-sama berada di staf kepelatihan Clube Nautico Capibaribe di Liga Brasil Serie C.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Pemain Asing Singo Edan Resmi Kantongi Lisensi Kepelatihan A, Siapa Dia?
Sebelumnya, Pemain asing Arema, Julian Guevara kantongi lisensi kepelatihan A dari federasi sepak bola Kolombia, FCF. Lisensi itu diterimanya setelah lulus menempuh kursus selama berbulan-bulan.
Julian menempuh kursus kepelatihan itu dalam dua tahap. Penerimaan materi kursus dalam kelas daring dimulainya saat Liga 1 2024-2025 lalu masih bergulir.
Pemain berusia 32 tahun itu mengakhirinya dengan kelas tatap muka di negaranya, yang memaksanya absen latihan jelang musim baru. Setelah kurang lebih dua pekan, Julian mengumumkan kelulusannya menempuh kursus lisensi A lewat akun Instagramnya, Sabtu (28/6/2025).
“Lisensi A. Terima kasih Tuhan, satu tahap berhasil diselesaikan. Terima kasih kepada keluarga atas dukungan tanpa syarat, istri dan anak-anak terima kasih, tanpa pengertian dan dukungan kalian semua ini tidak akan mungkin terjadi,” tulis Julian.
Julian memaparkan siapa saja pihak yang turut berjasa selain keluarga dalam prosesnya mendapatkan lisensi kepelatihan A. Pemilik jersey bernomor punggung 6 itu menyinggung peran teman satu klub dan pelatihnya.
“Para guru dan pelatih, terima kasih atas ilmu yang dibagikan,” imbuh pemain yang biasa bermain di posisi gelandang dan bek tengah tersebut.
“Terima kasih juga kepada klub @aremafcofficial atas dukungan yang terus-menerus dalam tahap pembelajaran ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Baru sekali memimpin latihan Arema, Pelatih Marcos Santos terpaksa absen. Pelatih asal Brasil itu tak tampak dalam sesi latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Sabtu (28/6/2025) pagi.
Sebelumnya, setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala, Marcos hadir dalam sesi latihan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (26/6/2025) sore. Tapi, pelatih berusia 46 tahun itu baru memimpin latihan keesokan harinya di Lapangan Wonoayu, Wajak, Kabupaten Malang (27/6/2025).
Sebelum latihan di Kebun Raya Purwodari, Asisten Pelatih Andre Caldas, yang juga baru saja diumumkan sebagai pendamping Marcos, buka suara terkait absennya sang pelatih kepala. Menurutnya, Marcos sudah izin kepada manajemen Arema untuk meninggalkan Indonesia.
“Coach Marcos sudah izin tidak datang dalam sesi latihan selama empat hari ke depan, dia pulang ke Brasil,” kata Andre.
Alasan Marcos Santos Terpaksa Absen Memimpin Latihan Arema
Dalam kesempatan yang sama, Andre juga menyampaikan alasan kenapa Marcos harus meninggalkan tim sementara waktu. Setidaknya, eks pelatih Timnas Brasil U-17 itu baru kembali gabung tim pada sesi latihan Rabu (2/7/2025).
“Coach Marcos harus pulang ke negaranya karena ada urusan administratif yang berkaitan dengan federasi sepak bola Brasil,” imbuhnya.
“Dia harus mengurus beberapa dokume\n penting yang berhubungan dengan kontraknya sebagai pelatih di sini. Urusan itulah yang memaksanya harus meninggalkan tim,” pungkas pelatih berusia 37 tahun itu.