SURYA.co.id - Sebuah kisah haru datang dari Cibitung, Kabupaten Bekasi. Seorang pemuda bernama Adit (25) mencuri perhatian publik setelah perjuangannya membiayai pendidikan adiknya viral di media sosial.
Meski memiliki keterbatasan fisik dan tidak lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB), Adit tetap gigih bekerja sebagai kuli sabit rumput.
Kisah Adit terungkap saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggelar acara “Sapa Warga” di Bekasi pada 20 Juni 2025. Saat itu, Adit yang berada di tengah kerumunan diminta naik ke atas panggung oleh Dedi.
Awalnya, Dedi dan pengisi acara seperti Sule dan Anton sempat mengira Adit adalah pengamen atau pengemis.
Namun dugaan itu langsung terpatahkan ketika Adit memperkenalkan dirinya sebagai pekerja pembersih rumput.
“Oh hebat, kamu tukang bersihin rumput? Keren!” ucap Dedi Mulyadi dalam tayangan video yang diunggah di YouTube Kang Dedi Mulyadi.
Adit mengaku bekerja menyabit rumput di kawasan pabrik. Dalam tiga hari bekerja, ia bisa mendapatkan upah sekitar Rp300.000.
Pengorbanan untuk Adik dan Keluarga
Adit tinggal bersama ibunya dan dua adiknya di rumah kontrakan sederhana. Ayahnya telah meninggal dunia, dan sejak itu Adit menjadi tulang punggung keluarga.
“Adiknya sekolah, biayanya dari mana?” tanya Dedi.
“Dari saya,” jawab Adit, yang langsung disambut tepuk tangan dari warga yang hadir.
Adit mengaku memberikan uang Rp50.000 per hari kepada adiknya untuk kebutuhan sekolah. Sisa uangnya digunakan untuk kebutuhan makan di rumah.
“Jadi kamu itu nyabit rumput, uangnya dikasihin ke adik buat sekolah. Hebat!” kata Dedi dengan kagum.
Dedi pun memuji Adit sebagai sosok yang luar biasa. “Hebat, dia ini mohon maaf ya, tidak sempurna fisiknya, tapi sempurna hati dan keinginannya, dan tidak mengeluh,” ucapnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Dedi memberikan Adit hadiah berupa segepok uang tunai di hadapan warga Bekasi.
Adik Masuk UI, Dedi Beri Rumah
Dalam video lanjutan yang diunggah Dedi Mulyadi pada 29 Juni 2025, terungkap bahwa Adit memiliki dua adik bernama Refi dan Azizah.
Refi, adik laki-lakinya, juga memiliki keterbatasan fisik dan lebih sulit berbicara.
Sementara itu, Azizah, adik perempuannya, baru saja diterima di Universitas Indonesia (UI) jurusan Sistem Informasi. Kabar ini membuat Dedi Mulyadi semakin terharu.
“Ini buktinya, ini kakaknya, SLB aja gak tamat, ini adiknya berat lah gak bisa bicara, ini saudaranya bisa masuk UI,” kata Dedi.
Dedi pun memberikan hadiah rumah kepada Adit dan keluarganya sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan mereka.
“Jadi saya katakan kepada siapapun, jangan ngomong tidak mampu. Siapapun yang mempunyai keinginan, punya tekad dan kerja keras, bisa,” tegas Dedi.
Ia juga berpesan kepada Azizah agar selalu menjaga dan menyayangi kedua kakaknya yang telah berkorban besar untuknya.
“Kamu ketika nanti sudah sukses hidupnya, kedua orang ini harus kamu sayangi. Sebelum kamu punya suami, sayangi dia sepenuh hati,” tutup Dedi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Bogor
=====
SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.
Bergabung sekarang di platform pilihan Anda: