TRIBUNNEWS.COM - Guru ngaji di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan berinisial AF (53) diduga melakukan pencabulan terhadap 10 santri.

Santri-santri tersebut diketahui masih anak-anak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, AF diduga tidak hanya melakukan pelecehan terhadap para korban, tetapi juga melakukan tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap mereka.

"Pelaku melakukan intimidasi dan menampar anak korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, Senin (30/6/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

Selain itu, pelaku juga melarang para korban untuk mengadu kepada orangtua masing-masing.

"Pelaku mengancam bilamana memberitahukan kepada orangtuanya," ungkap Ardian.

Menurut Ardian, awalnya pelaku membiarkan para santri laki-laki pulang lebih dulu.

Setelah itu, ia berpura-pura akan memberikan pelajaran tambahan mengenai hadas kepada para santri perempuan.

Pelaku juga menggambar kemaluan pria di papan tulis dan menunjukkannya kepada korban.

"Setelah itu terlapor memaksa korban untuk memegang dan menggerak-gerakkan kemaluannya," ungkap Kasat Reskrim.

AF diduga telah melakukan aksinya sejak 2021 atau selama empat tahun.

Pelaku telah diamankan oleh jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.

Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih.

Ia menyebut pelaku sudah ditangani oleh unit Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.

"(Pelaku) sudah diamankan Unit PPA," kata Murodih saat dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).

Dalam video yang diterima, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah memasang garis polisi di rumah pelaku.

Murodih mengungkapkan, terdapat 10 orang santri yang menjadi korban pencabulan.

"Untuk sementara korban ada 10 orang. Tidak menutup kemungkinan adanya korban lain," ungkap Kasi Humas.

Murodih menuturkan, para korban akan mendapatkan pendampingan psikologis dari kepolisian dan instansi terkait.

"Selanjutnya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, Peksos dan UPT PPPA, untuk pendampingan korban," ujar Murodih.

(Falza) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

(Falza) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Baca Lebih Lanjut
5 Fakta Mengerikan Guru Ngaji Cabuli Santri di Tebet:Uang Receh Rp10 Ribu Buat Pelicin,Jangan Ngadu!
Wahyu Septiana
Cabuli 10 Santri, Guru Ngaji di Tebet Jaksel Ditangkap
Detik
Guru Ngaji di Tebet Tersandung Skandal Pencabulan:10 Santri Jadi Korban, Polisi Bawa Barbuk dari TKP
Wahyu Septiana
Modus Guru Ngaji Cabuli 10 Anak di Tebet: Pura-pura Ajarkan Hadas
Detik
Fenomena Fatherless dan Dampaknya terhadap Pembentukan Identitas Anak
Suhendri
Ayah Bejat Rudapaksa Anak Tiri Hingga Hamil, Korban dan Ibu Kandung Diancam Dibunuh
Muh radlis
160 Anak dan Difabel Ikut Lomba Melukis-Mewarnai Hari Bhayangkara Ke-79
Detik
Akhirnya Dimas Anggara Muncul Minta Maaf dan Ngaku Salah, Kiesha Alvaro: Saya Sudah Maafin
Arie Noer Rachmawati
2 Anak Tega Kirim Ibu ke Griya Lansia, Ogah Dikabari Jika Sudah Meninggal, Ketua Yayasan sampai Syok
Arie Noer Rachmawati
Dimas Anggara Minta Maaf Gampar Keisha Alvaro, Ini Alasan Mulia Anak Pasha Ungu Tak Balas Tamparan
Dedy Qurniawan