TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa Pemilik Gudang Garam?
PT Gudang Garam Tbk, salah satu raksasa industri rokok nasional, kini tengah menghadapi tekanan keuangan yang cukup berat.
Meski belum mengalami kerugian, kinerja keuangan perusahaan anjlok tajam dalam setahun terakhir.
Pada tahun 2023, perusahaan yang berbasis di Kediri, Jawa Timur ini masih mampu mencetak laba sebesar Rp 5,32 triliun.
Namun, di tahun 2024, keuntungan Gudang Garam merosot drastis hingga hanya Rp 980,8 miliar, atau turun lebih dari 81 persen dibanding tahun sebelumnya.
Penurunan laba ini tak lepas dari sejumlah faktor krusial, terutama kenaikan tarif cukai rokok yang terus berlangsung dari tahun ke tahun, serta maraknya peredaran rokok ilegal yang semakin sulit dikendalikan.
Kedua hal tersebut menekan margin keuntungan dan daya saing produsen rokok legal.
Tekanan yang dialami Gudang Garam juga tercermin dari performa sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Jika pada masa kejayaannya sebelum 2020 saham GGRM sempat diperdagangkan di kisaran Rp 90.000-an per lembar, kini pada tahun 2025 nilainya terjun bebas ke level Rp 9.000-an.
Penurunan ini menjadi sinyal bahwa industri rokok nasional, bahkan bagi pemain sekelas Gudang Garam, tidak lagi kebal terhadap perubahan regulasi dan dinamika pasar.
Kondisi ini juga menegaskan bahwa era kejayaan industri rokok Indonesia mulai memasuki fase baru yang penuh tantangan, dan membutuhkan strategi adaptif agar tetap bertahan.
Untuk diketahui saja, pemilik PT Gudang Garam Tbk adalah Keluarga Wonowidjodjo melalui perusahaan investasinya, PT Suryaduta Investama.
Di Gudang Garam sebagaimana dilihat di laman resminya, PT Suryaduta Investama menguasai 69,29 persen saham alias menjadi pengendali saham di perusahaan dengan kode emiten GGRM ini.
PT Suryaduta Investama adalah perusahaan induk (holding company) dari Gudang Garam. Pemegang saham utama di perusahaan ini adalah konglomerat Susilo Wonowidjojo.
Gudang Garam sendiri merupakan perusahaan rokok tua yang didirikan Surya Wonowidjoyo pada tahun 1958, dan kini dimiliki oleh anaknya atau generasi kedua, yakni Susilo Wonowidjojo.
Selain kepemilikan saham melalui holding PT Suryaduta Investama, Susilo Wonowidjojo juga tercatat sebagai pemilik PT Gudang Garam Tbk dengan kepemlikan langsung atas namanya sendiri, dengan persentase 0,09 persen.
Anggota Keluarga Wonowidjojo lain, yakni Juni Setiawati Wonowidjojo, juga menjadi pemilik Gudang Garam dengan persentase saham sebesar 0,58 persen.
Juni Setiawati Wonowidjojo saat ini menjadi komisaris utama di perusahaan milik keluarganya itu. Namanya juga tercatat sebagai salah satu wanita terkaya di Indonesia.
Saudara Susilo Wonowidjojo ini juga banyak berinvestasi di sejumlah perusahaan. Sosok Juni Setiawati Wonowidjodjo tercatat menjadi pemegang saham terbesar keenam di PT Antam Tbk.
Selain Keluarga Wonowidjojo, pemilik PT Gudang Garam Tbk lain dengan saham cukup dominan adalah Lucas Mulia Suhardja, PT Suryamitra Kusuma dengan persentase 6,26 persen, dan lainnya termasuk kepemilikan publik sebesar 23,78 persen.
Dikutip dari data transaksi saham di BEI, harga saham Gudang Garam pada perdagangan terakhir, yakni hari ini Senin 23 Juni 2025, tercatat sebesar Rp 8.675 atau turun Rp 425 dibanding perdagangan hari Jumat lalu.
Harga saham Gudang Garam ini sangat berbanding terbalik dengan kinerja sahamnya pada beberapa tahun sebelumnya. Pada awal tahun 2019, harga saham GGRM berada di level Rp 80.000-an.
Misalnya saja pada minggu pertama April 2019, harga saham Gudang Garam tercatat sebesar Rp 83.650 atau hampir menyentuh Rp 90.000 per lembarnya.
Di masa kejayaan industri rokok ini, saham-saham perusahaan rokok, termasuk Gudang Garam, masuk dalam deretan saham dengan harga tertinggi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Harga saham Gudang Garam ini memang terus mengalami penurunan tajam; misalnya, pada pengujung tahun 2024, saham GGRM dijual di level Rp 13.275 per lembar pada perdagangan 30 Desember 2024.
Bahkan pada 8 April 2025, harga saham Gudang Garam pernah menyentuh harga terendah sepanjang 2025, yakni seharga Rp 8.675. Sementara persis setahun lalu, saham GGRM dijual di harga Rp 18.550.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
-
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini