Alasan Fahmi Bo Hidup Sebatang Kara saat Sakit, Anak Pilih Ikut Ibu
TRIBUNJATENG.COM – Aktor senior Fahmi Bo akhirnya buka suara mengenai kondisi hidupnya yang kini memprihatinkan.
Selama 1,5 tahun terakhir, ia mengaku tidak pernah keluar dari kamar kos tempat ia tinggal sendirian.
Dalam wawancaranya di kanal YouTube Melaney Ricardo, Fahmi mengungkap bahwa dirinya kini hidup sebatang kara, jauh dari keluarga.
"Keluarga aku sudah pisah," ungkap Fahmi, dikutip Tribunnews, Minggu (29/6/2025).
Kondisi itu bermula sejak ia terserang stroke pada tahun 2018. Meski sempat pulih setahun kemudian, kehidupannya berubah drastis.
"Jadi pas tahun 2018 aku kena stroke, Alhamdulillah aku sembuh di tahun 2019," ucapnya.
Fahmi sempat mencoba bangkit. Ia kembali bekerja dan terlibat dalam proses syuting pada tahun 2020.
"Di tahun 2020, aku bahkan sempat kembali syuting, disitu pas di tahun 2020 itu," ujarnya.
Namun masa itu justru menandai awal keretakan rumah tangganya. Dalam kesempatan itu, Fahmi menyinggung adanya peristiwa yang belum bisa ia terima hingga kini.
"Di tahun 2020 itu ada sesuatu yang terjadi. Ada satu hal yang sampai sekarang aku belum bisa terima."
"Aku juga enggak bisa cerita detailnya di sini, tapi intinya... akunya enggak bisa terima dia (mantan istri)," kata Fahmi.
Fahmi mengaku dirinya sendiri yang memutuskan pergi dari rumah karena sudah tidak mampu menerima keadaan sang istri saat itu.
"Aku yang pergi, karena aku udah enggak mau lagi menerima keadaan dia (mantan istri) yang seperti itu, terutama kondisi dia waktu itu, aku enggak mau," jelasnya.
Ketika ditanya soal hubungan dengan anak-anaknya, Fahmi mengaku sudah menjelaskan alasan kepergiannya kepada mereka. Meski demikian, ia sadar anak-anaknya lebih memilih dekat dengan ibunya.
"Aku sudah jelasin semuanya ke anak-anak. Aku kasih tahu alasan kenapa semua ini bisa terjadi."
"Tapi ya, pada akhirnya anak-anak memang lebih dekat ke ibunya. Ya udah," ungkapnya.
Yang lebih menyakitkan, ia sempat tidak bertemu anak-anaknya selama tiga tahun karena dijauhi.
"Aku bahkan sempat selama tiga tahun enggak ketemu anak. Aku dijauhin," imbuhnya.
Kini, di tengah kondisi fisik yang makin melemah karena diabetes, Fahmi hanya bisa terbaring di kamar kos. Untuk aktivitas harian seperti makan atau ke kamar mandi, ia bergantung pada bantuan orang-orang sekitar.
Meski hidup sendiri, Fahmi tetap menolak tinggal di panti jompo. Ia merasa masih punya anak dan memilih untuk bertahan di kos dengan bantuan orang-orang yang peduli.
(*)