TRIBUNSUMSEL.COM - Salah satu anggota Tim SAR mengaku kecewa dengan adanya penggalangan donasi yang dikirim ke rekening atas nama Abdul Haris Agam.
Donasi itu dibuka sebagai bentuk apresiasi warganet Brasil terhadap Agam Rinjani yang telah berupaya membantu evakuasi Juliana Marins.
Rio Pratama, tim dari unit Lombok Timur, melayangkan sindiran terhadap Agam yang mencari panggung.
Penggalangan donasi itu, kata Rio, tanpa sepengetahuan Tim SAR yang ikut dalam evakuasi itu.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Jumat (27/6/2025) dia adalah Rio Pratama, anggota Tim SAR yang ikut dalam operasi evakuasi Juliana Marins.
Meski pada evakuasi itu, Rio tidak termasuk dalam tujuh orang yang terjun ke jurang.
Ia jadi satu dari 23 rescuer support system peralatan di atas pegunungan.
Rio bersama Tim SAR lainnya ikut menarik tali yang membawa Agam dan jasad Juliana Marins.
Selain menjadi tim SAR, Rio memiliki kehobian dalam bifang Fotografer.
Ia juga mengelola usaha pemandu Gunung Rinjani dan Explore Lombok bernama OIR Explore.
Kini sosoknya disorot karena menyuarakan kekecewaan terhadap Agam Rinjani.
Menurut Rio, tanpa kerja sama para Tim SAR, Agam tidak akan bisa membawa jasad Juliana ke punggung gunung.
"Jutaan orang bilang @agam_rinjani adalah pahlawan..
Pertanyaan saya, apakah bisa agam evakuasi sendiri ..?,
Apakah bisa agam membawa dan mempersiapkan peralatan untuk evakuasi sendiri ?," tulisnya di akun Instagram @riodansatyo.
Ia menulis itu sambil memposting video bagaimana anggota tim SAR lainnya ikut bertarung nyawa sampai bergelantungan di jurang.
Kemudian para anggota lainnya yang ikut menyiapkan tali untuk Agam dan yang lainnya.
Rio mengaku kalau ia dan anggota Tim SAR tidak berharap disebut pahlawan.
"Ok mungkin video ini bisa menjawab dan menjelaskan, Kami Bukan Pahlawan dan tidak berharap di bilang pahlawan. Bergerak atas dasar kemanusiaan untuk menjaga nama baik Indonesia. 4 rescuer Di titik Korban, 3 rescuer standby di pelataran ujung tebing, 23 rescuer support System peralatan di Atas punggungan," tulisnya lagi.
Rio bahkan menyindir rescuer yang sedang menjadikan momen ini sebagai panggung untuk dirinya sendiri.
"Awalnya saya tidak perdulikan permasalahan ini, karena memang setiap orang mempunyai maksud sendiri sendiri di setiap evakuasi, ada yang mencari pahala, ada yang tulus untuk kemanusiaan dan ada pula yang menjadikan panggung untuk dirinya sendiri.
Namun ia menyindir adanya postingan berisi open donasi untuk Agam.
Ia pun mempertanyakan, kenapa Agam tidak memberi tahu pada tim yang lainnya soal penggalangan dana tersebut.
"Yang membuat saya miris dan sedih adalah ketika muncul sebuah postingan bahwa ada Open Donasi Untuk agam … ini ada apa..? Kenapa tidak memberi tau tim, perihal ini..?," tulis dia lagi.
Bahkan ia juga memposting di Insta Story sambil menandai akun @agam_rinjani.
Ia memposting donasi untuk Agam yang sudah terkumpul lebih dari Rp 1 miliar.
"Mau sampe berapa miliar bro ?
Kenapa harus ada donasi-donasi an bro..," tulis Rio di Insta Story.
Rupanya setelah itu, postingan soal donasi di akun Instagram Agam Rinjani pun langsung dihapus.
Padahal Rio hanya mempertanyakan, kenapa Agam tidak diskusi dulu dengan Tim SAR.
"Kenapa dihapus Postingan Donasi di feed nya @agam_rinjani !
Teman-teman team hanya butuh penjelasan. Di luar empati masyarakat Brasil, ini sangat tidak etis. Karena dari awal tidak ada program donasi-donasi macam ini apalagi sampai ke rekening pribadi dan mengatasnamakan untuk team," tulisnya.
Awal Mula Penggalangan Donasi untuk Agam
Saat Agam melakukan siaran langsung usai evakuasi, beberapa orang berinisatif menggalang dana untuk disalurkan kepada Agam.
Beberapa netizen menulis, "Bagaimana kami dapat membantu secara finansial?"
Ada juga yang menulis, "Minta rekening bank-nya agar kami dapat membantu."
Agam awalnya menolak karena dia melakukan misi evakuasi tersebut dengan tulus.
Namun, pada akhirnya mau menerima sumbangan dengan catatan akan membagi uang tersebut dengan rekan-rekan yang terlibat dalam penyelamatan.
Kini Sudah Bertemu dan Diskusi soal Donasi
Agam sebelumnya dijuluki sebagai "Pahlawan Rinjani" oleh media dan netizen Brasil.
Sebagai bentuk apresiasi, warga Brasil menggalang donasi untuk Agam yang kini tembus lebih dari Rp1,3 miliar.
Padahal sebelumnya, galangan dana ini sempat menuai pro dan kontra hingga menuai kekecewaan dari Anggota Tim SAR.
Agam, yang memiliki nama asli Abdul Haris Agam, mengungkapkan bahwa donasi itu tidak akan digunakan untuk kepentingan pribadi.
Ia menyatakan, dana dari masyarakat Brasil akan dialokasikan untuk dua hal: pembelian alat keselamatan dan program penanaman pohon di Gunung Rinjani.
“Uang yang nanti dikirim, kamu belikan alat untuk bisa lebih safety dan lain-lain. Beli perlengkapan,” kata Agam dalam diskusi publik di Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
“Untuk kebutuhan Rinjani, bagaimana supaya orang bisa mendaki aman dan nyaman,” tambahnya.
Agam juga melibatkan seluruh tim relawan yang terlibat dalam proses evakuasi jenazah Juliana untuk penggunaan donasi ini.
Lewat Instagram @riodansatyo, anggota Tim SAR akhirnya bertemu dengan Agam dan membahas soal donasi yang dibuka, Sabtu (28/6/2025).
Dalam potretnya bersama Agam, Rio menyebutkan alasan donasi itu dilakukan karena untuk rinjani lebih baik aman dan nyaman.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com