TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perkelahian di Batam yang sempat viral di medsos gara-gara buah sukun terus bergulir di Polresta Barelang.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 7 saksi terkait perkelahian di Perumahan Bida Asri, Kecamatan Batam Kota, Jumat (27/6/2026) malam hingga sempat viral di medsos.
Tiga orang dilaporkan mendapat perawatan di rumah sakit akibat perkelahian di Batam tersebut.
"Untuk laporan dari sekuriti perumahan yang masuk ke Polresta Barelang, kami sudah periksa tujuh orang sebagai saksi," ungkap Kapolresta Barelang, Minggu (29/6/2025).
Zaenal juga mengatakan saksi-saksi yang dipanggil terdiri dari warga dan juga pihak keamanan yang ada di lokasi dan yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.
Saat ini, proses hukum perkelahian di Batam terus bergulir.
Penyidik Polresta Barelang masih terus mendalami kasus tersebut.
Kapolresta Barelang berkomitmen memproses hukum kasus perkelahian di Batam itu secara objektif dan berkeadilan.
"Untuk di Polresta barelang kejadian tersebut dilaporkan oleh pihak keamanan perumahan. Polsek Batam Kota juga menerima laporan dari pihak warga. Jadi kasus masih didalami baik dari Polres dan juga Polsek Batam Kota," tegasnya.
Tiga warga di Batam dilaporkan babak belur hingga mendapat perawatan di rumah sakit (RS) Elisabeth Batam Kota hanya karena buah sukun.
Sejumlah warga di Batam itu terlibat perkelahian dengan petugas sekuriti Perumahan Bida Asri, Kecamatan Batam Kota pada Jumat (27/6).
Keributan berujung perkelahian di Batam itu sempat viral di medsos.
Mereka yang sempat dibawa ke rumah sakit mengalami luka berat buntut perkelahian di Batam gegara buah sukun.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kapolsek Batam Kota, Kompol Anak Agung Made Winarta, S.H., S.I.K mengatakan jika dua kelompok yang terlibat perkelahian di Batam itu saling membuat laporan ke polisi.
Keluarga yang mengalami babak belur membuat laporan ke Polsek Batam Kota.
Sementara sekuriti Perumahan Bida Asri membuat laporan ke Polresta Barelang.
Penyidik sedang meminta keterangan untuk menindaklanjuti laporan itu.
"Iya, benar. Kejadian dipicu hal sepele sehingga terjadi perkelahian antar dua kelompok, beberapa saksi sedang diperiksa," ujar Kapolsek Batam Kota di sela acara HUT Bhayangkara di Kepri Mall (K-One), Sabtu (28/6).
Kapolsek Batam Kota itu menegaskan jika tidak ada penikaman seperti yang ramai beredar di media sosial (medsos).
Ia mengungkap jika terjadi bentrokan fisik antara kedua kelompok itu.
"Saya tegaskan tak ada korban yang ditikam, kejadian hanya bentrokan fisik," tegasnya.
Keributan berujung perkelahian di Batam itu dipicu perselisihan terkait pohon sukun yang berada di pekarangan salah satu rumah warga.
Seorang warga dikabarkan hendak memetik buah sukun tanpa izin.
Petugas sekuriti komplek kemudian menegurnya.
Teguran itu lantas memicu adu mulut yang kemudian berkembang menjadi bentrok.
"Kasus ini akan kami tangani secara objektif.