TRIBUNNEWS.COM - Babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 antara PSG vs Inter Miami semua mata tertuju kepada Lionel Messi.
Lionel Messi reuni dengan mantan tim yang pernah dia bela selama dua musim, mulai dari musim panas 2021 hingga 2023. Tidak hanya dengan PSG, tetapi juga dengan Luis Enrique yang pernah meraih kejayaan di Barcelona dalam periode 2014 hingga 2017.
Selama kurun waktu tersebut, kerjasama Luis Enrique dengan Lionel Messi membuahkan berbagai trofi domestik, Liga Champions, Super Cup Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub.
Sebuah pencapaian yang berakhir manis. Tapi tidak dengan PSG.
Satu dekade terakhir, PSG membangun skuad yang bisa bersaing untuk merengkuh trofi yang selama ini mereka idamkan, yakni Liga Champions.
Neymar didatangkan pada tahun 2017 lalu, demi melengkapi puzzle di lini depan dengan Kylian Mbappe.
Hasilnya, PSG bisa mencapai babak semifinal, bahkan hanya tinggal sejengkal lagi meraih trofi Si Kuping Besar tahun 2020.
Sayangnya, harapan itu tidak pernah terwujud, PSG pun takluk dari Bayern Munchen.
Satu tahun berselang, Lionel Messi datang. Ia dianggap sebagai kepingan puzzle terakhir bagi PSG, bagian dari teka-teki yang selama ini mereka butuhkan untuk menemukan jawaban dan meraih gelar Liga Champions.
Sebelum meninggalkan PSG, Lionel Messi membawa Argentina juara Piala Dunia, dan yang diyakini bisa menjadikan inspirasi skuadnya untuk mencapai kejayaan yang sama di level klub.
Tapi apesnya, PSG justru tidak bisa melangkah lebih baik dari sebelum Messi datang.
Mentok dalam dua musim diperkuat Lionel Messi, PSG hanya bertahan di babak 16 besar.
"PSG tidak menjadi lebih baik dari sebelumnya karena dia, dan dia tampak memiliki keinginan yang sama besar untuk bermain di Ligue 1 seperti keinginannya untuk pergi ke dokter gigi," ucap kolumnis di harian olahraga Prancis, L'Equipe, Vincent Duluc.
Lionel Messi kemudian hengkang pada musim panas 2023 untuk bergabung dengan Inter Miami.
Kepergian Lionel Messi dianggap sebagai seorang yang gagal, lalu pergi dengan kepahitan.
"Tidak semuanya dimaafkan", bunyi halaman depan L'Equipe di Prancis pada Jumat lalu yang menggambarkan kegagalan dan kepahitan yang tertinggal dari masa Lionel Messi saat berseragam PSG.
Pelatih Inter Miami, Javier Mascherano pun menilai itu adalah kenangan buruk bagi Lionel Messi.
Namun di sisi lain, kenangan buruk tersebut diharapkan bisa memacu gairah Lionel Messi untuk memenangkan pertandingan besok di Mercedes-Benz Stadium, Atalanta.
"Bagi kami akan lebih baik jika ia bermain dengan marah, karena ia adalah salah satu pemain yang akan berusaha keras saat ada sesuatu yang mengganggu pikirannya," beber Mascherano kepada ESPN.
PSG pada akhirnya berhasil meraih trofi yang selama ini mereka idamkan setelah menunjuk Luis Enrique saat bersamaan Lionel Messi hijrah ke Amerika.
Musim pertamanya, hanya menyisakan Mbappe yang kemudian pindah ke Real Madrid.
PSG juara Liga Champions di tahun kedua Luis Enrique.
Pertandingan antara PSG vs Inter Miami akan berlangsung pada Minggu (29/6/2025) pukul 23.00 WIB.
Sabtu, 28 Juni 2025
Jam 23.00 WIB - Palmeiras vs Botafogo
Minggu, 29 Juni 2025
Jam 03.00 WIB - Benfica vs Chelsea
Jam 23.00 WIB - PSG vs Inter Miami
Senin, 30 Juni 2025
Jam 03.00 WIB - Flamengo vs Bayern Munchen
Selasa, 1 Juli 2025
Jam 02.00 WIB - Inter Milan vs Fluminense
Jam 23.00 WIB - Manchester City vs Al Hilal
Rabu, 2 Juli 2025
Jam 02.00 WIB - Real Madrid vs Juventus
Jam 08.00 WIB - Borussia Dortmund vs Monterrey
Palmeiras/Botafogo vs Benfica/Chelsea
Inter Milan/Fluminense vs Manchester City/Al Hilal
PSG/Inter Miami vs Flamengo/Bayern Munchen
Dortmund/Monterrey vs Real Madrid/Juventus
(Sina)