TRIBUNJAKARTA.COM - Pengakuan mengejutkan disampaikan guide alias pemandu yang membawa Juliana Marins ke Gunung Rinjani, sebelum ditemukan tewas ada sinar cahaya yang terpancar dari jurang.
Jasad Juliana Marins berhasil dievakuasi dari jurang berkedalaman 600 meter di Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, Rabu (25/6/2025) pukul 15.50 WITA.
Evakuasi tersebut dilakukan oleh tim SAR setelah proses pencarian intensif selama lima hari.
“Jenazah sudah berhasil diangkat dari kedalaman 600 meter oleh tim evakuasi di hari kelima ini,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi, di Sembalun.
Sebelum ditemukan tewas dan terjatuh ke jurang, Juliana Marins mendaki ke Gunung Rinjani diantar oleh seorang pemaindu bernama Ali Musthofa (20).
Ali Musthofa juga menguak bayaran yang ia terima dari memandu Juliana dan rombongan.
Untuk memandu ke Gunung Rinjani, Ali Musthofa dibayar oleh Juliana sebesar Rp2,5 juta.
Ia pun kini mengurai kisah menegangkan sebelum berpisah untuk terakhir kalinya dengan Juliana Marins.
Dikutip dari Tribun Bogor, Ali Musthofa mengaku sudah dua tahun jadi pemandu di Gunung Rinjani.
Ia pun membantah bila dirinya sengaja meninggalkan Juliana Marins di jalan menuju puncak Rinjani.
Di hari Sabtu itu, kata Musthofa, ia memberikan saran ke Juliana untuk beristirahat dulu sebelum melanjutkan pendakian.
Namun diakui Musthofa, ia berjalan tiga menit bersama rombongan yang terdiri dari lima orang di depan Juliana sementara Juliana beristirahat.
"Sebenarnya saya tidak meninggalkannya (Juliana), tetapi saya menunggu tiga menit lebih dulu," kata Ali Musthofa dilansir dari laman Oglobo.globo, Jumat (27/6/2025).
Setelah berjalan beberapa langkah, Musthofa pun curiga dengan Juliana yang tak kunjung menyusulnya.
Setelah hampir 30 menit berlalu, Musthofa kembali ke tempat Juliana dan tak menemukannya.
"Setelah sekitar 15 atau 30 menit, Juliana tidak muncul. Saya mencarinya di tempat peristirahatan terakhir, tetapi saya tidak menemukannya," katanya.
"Saya bilang saya akan menunggunya lebih dulu, saya menyuruhnya untuk beristirahat," pungkas Ali Musthofa.
Tak menemukan Juliana, Musthofa syok saat melihat ada cahaya di jurang sedalam 150 meter.
"Saya sadar ketika saya melihat cahaya senter di jurang sedalam sekitar 150 meter dan mendengar suara Juliana meminta pertolongan. Saya bilang saya akan menolongnya," imbuh Musthofa.
Tanpa pikir panjang, Musthofa pun langsung menghubungi tempatnya bekerja guna menyelamatkan Juliana.
Namun karena Juliana jatuh di kedalaman ratusan meter, perusaaan segera memanggil Tim SAR.
Musthofa yang tak berdaya itu lantas menunggu bantuan dari Tim SAR untuk menyelamatkan Juliana.
Ali Musthofa kini diperiksa oleh Satreskrim Polres Lombok Timur.
Sosok Agam Rinjani Bantu Angkat Jasad Juliana
Sosok Agam kini menjadi perbincangan karena bisa membawa jasad Juliana Marins, warga negara Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025).
Jenazah Juliana berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6/2025). Ia bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi jasad Juliana dengan cara vertical evacuation.
Lewat akun Instagramnya, Agam memposting ketika bergelantung di tebing dengan membawa jenazah Juliana.
Agam merupakan satu dari empat orang rescuer yang turun mengevakuasi jenazah Juliana Marins di kedalaman 600 meter.
"Turut berduka cita, atas meninggalnya pendaki asal Brasil, saya tidak bisa berbuat banyak, saya hanya bisa bantu seperti ini, Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya Amin." tulis Agam di postingannya.
Dilihat dari bio di akun Instagramnya, Agam berprofesi sebagai guide di gunung dan pantai.
Ia memiliki travel bernama Etnoshop Adventure. Selain itu Agam juga ahli dalam cave dan vertical rescue.
Sebelum adanya aksi evakuasi kepada Juliana Marins, ternyata Agam Rinjani juga baru saja melakukan evakuasi WNA asal Malaysia yang masuk jurang.
Sosok WNA yng dievakuasi Agam Rinjani bernama Rennie Bin Abdul Ghani (57) pada Mei 2025 lalu.
Hal tersebut terlihat pada unggahan lawas akun Instagram sang tour guide Gunung Rinjani, @agam_rinjani.
Diketahui, WNA Malaysia tersebut tewas mengalami kecelakaan di jalur destinasi wisata pendakian Torean, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Evakuasi digelar pada Sabtu, 4 Mei 2025.
Dalam unggahan yang dibagikan bersama akun Instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani @btn_gn_rinjani, akun Agam Rinjani turut disertakan bersama.
Serupa dengan proses evakuasi yang dilakukan kepada Juliana Marins, WNA Brasil yang jatuh di jurang Rinjani beberapa hari lalu, proses evakuasi terhadap jenazah Rennie Bin Abdul Ghani menggunakan bantuan tali serta tandu.
Sosok Agam juga terlihat sebagai petugas yang turun dengan teknik rapeling memakai tali carabiner.
Petugas lain tampak membantunya, menarik tandu serta membawanya menuruni gunung setelah berhasil diangkat dari jurang.
(TribunJakarta)
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya