Bursa transfer musim panas 2025 membawa berbagai kejutan, termasuk kabar mengejutkan dari Italia terkait masa depan bek andalan Timnas Indonesia, Jay Idzes.
Bek yang kini menjabat sebagai kapten Venezia itu sebelumnya menjadi incaran serius klub Serie A, Udinese. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa Udinese memilih mundur dari negosiasi, dengan alasan harga yang dinilai terlalu tinggi.
Langkah ini tentu menjadi sorotan, terutama karena Idzes tampil cukup konsisten baik di level klub maupun tim nasional. Lantas, bagaimana awalnya proses ketertarikan Udinese dan mengapa mereka akhirnya memilih menyerah?
Ketertarikan Udinese terhadap Jay Idzes bukan tanpa alasan. Klub berjuluk I Friulani ini tengah mencari sosok pengganti Jaka Bijol, bek andalan mereka yang baru saja dijual ke Leeds United—klub promosi Liga Inggris musim 2025/2026—dengan nilai transfer mencapai 15 juta poundsterling atau sekitar Rp307 miliar.
Sebagai langkah antisipatif, Udinese sempat merekrut Nicolò Bertola dari Spezia secara gratis. Bertola, yang kontraknya akan habis pada akhir Juni 2025, diharapkan dapat menambah kedalaman skuad.
Namun, pelatih dan manajemen Udinese masih ingin mendatangkan satu lagi bek tengah yang punya visi membangun serangan dari belakang—dan nama Jay Idzes pun muncul sebagai opsi utama.
Meski masuk dalam daftar prioritas, nilai transfer Jay Idzes dianggap terlalu tinggi oleh manajemen Udinese. Menurut laporan dari Tuttomercato, klub pemiliknya, Venezia, memasang banderol yang sulit dijangkau, meskipun kontrak sang pemain masih berlaku hingga tahun 2027.
Sebagai catatan, nilai pasar Idzes berdasarkan Transfermarkt hanya berkisar 7,5 juta euro (sekitar Rp131 miliar)—jauh di bawah harga jual Jaka Bijol. Namun, Venezia tampaknya menetapkan harga lebih tinggi dari angka tersebut, membuat proses negosiasi menjadi rumit dan akhirnya terhenti.
Keputusan Udinese untuk mundur dari perburuan membuat jumlah peminat Jay Idzes menyusut. Kini, hanya Bologna, Lecce, dan Fiorentina yang disebut masih aktif memantau dan mempertimbangkan transfer bek naturalisasi Indonesia tersebut.
Namun, dengan berkurangnya peminat, spekulasi mengenai masa depan Idzes di Serie A pun ikut meredup.
Tuttomercato menambahkan bahwa peluang transfer sang pemain bisa saja mengecil, tergantung bagaimana sikap Venezia dalam beberapa pekan ke depan—apakah mereka bersedia menurunkan harga atau tetap kukuh dengan nilai tinggi.
Meski proses negosiasi dengan Udinese gagal karena faktor harga, bukan berarti peluang Jay Idzes untuk naik kelas di Serie A tertutup sepenuhnya. Performa apik dan pengalaman internasionalnya tetap menjadi nilai tambah yang menarik perhatian klub-klub Italia lainnya.
Keputusan Venezia untuk mempertahankan banderol tinggi bisa menjadi pedang bermata dua—bisa menguntungkan jika ada klub yang rela membayar, namun juga bisa membuat pemain andalan mereka terhambat peluang berkembang lebih jauh.
Para penggemar sepak bola Indonesia tentu berharap Jay Idzes bisa menemukan klub baru yang memberikan menit bermain lebih kompetitif di level tertinggi. Kita tunggu saja kabar selanjutnya di sisa bursa transfer musim panas ini.
