TRIBUNNEWS.COM - Klub asal Selandia Baru, yakni Auckland City baru saja menyelesaikan kiprahnya di Piala Dunia Antarklub 2025.
Mereka resmi mengakhiri keikutsertaannya di turnamen ini dengan cara mengimbangi raksasa Argentina, yakni Boca Juniors pada matchday terakhir Grup C, Rabu (25/6/2025).
Menariknya, pemain yang berhasil mencetak gol semata wayang Auckland City di turnamen ini hanyalah seorang guru olahraga.
Ya, Auckland City memang menorehkan kisah tragis di babak fase grup Piala Dunia Antarklub 2025.
Datang sebagai tim amatir dari Selandia Baru, Auckland City langsung dibantai Bayern Munchen 0-10 pada pertandingan pertama Grup C.
Kemudian hasil pahit juga didapat pada laga kedua fase grup saat dihajar Benfica 0-6.
Meski begitu, Auckland City berhasil memperbaiki rapor mereka di pertandingan ketiga.
Menghadapi raksasa Argentina yakni Boca Juniors di Geodis Park, Auckland City mampu menahan imbang dengan skor 1-1.
Pada laga ini, Auckland City tertinggal lebih dulu gegara gol bunuh diri pemain mereka yakni Nathan Kyle Garrow pada menit ke-26.
Beruntung, pada menit ke-52 mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui tandukan Christian Gray.
Gol tersebut menjadi gol satu-satunya bagi Auckland City di turnamen ini.
Kini mereka harus angkat koper dari Piala Dunia Antarklub 2025 setelah finis di dasar klasemen Grup C dengan 1 poin.
Di sisi lain, terdapat kisah menarik dari pencetak gol tunggal Auckland City, yakni Christian Gray tersebut.
Dilansir dari ESPN, rupanya Christian Gray bukanlah pemain sepak bola profesional.
Sehari-hari ia berprofesi sebagai guru olahraga dengan status magang.
Ia menjadi satu-satunya guru di skuad Auckland City diantara kebanyakan pemain lain yang berpofesi sebagai tukang cukur hingga kurir.
Gol Christian Gray sendiri lahir berkat assist dari Jerson Lagos, seorang tukang cukur.
Lagos-lah yang mengirim bola dari sepak pojok untuk kemudian ditanduk Gray demi menjebol gawang Boca Juniors.
Kini seusai berhasil mencetak gol ke gawang Boca Juniors, Gray pun merasa senang bukan main.
Menurutnya, tampil di Piala Dunia Antarklub 2025 ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan baginya.
"Saya berasal dari kota kecil, jauh dari sini dan sangat berbeda dengan lingkungan ini. Jadi ini seperti mimpi," ucap Christian Gray dikutip dari ESPN.
Auckland City sendiri memang menjadi tim amatir yang mendanai partisipasinya di Piala Dunia Antarklub 2025 dengan dananya sendiri.
Dana tersebut dikumpulkan dari upah para pemain saat bekerja sehari-sehari.
Tentu hal ini sangat kontras ketimbang kontestan lain seperti Real Madrid atau Bayern Munchen.
Pelatih Auckland City, Paul Posa mengatakan bahwa keikutsertaan mereka di Piala Dunia Antarklub akan sangat dikenang.
"Klub kami kecil tetapi memiliki hati yang besar," ucap Paul Posa.
"Kami mendapatkan sesuatu hari ini dari turnamen, yang merupakan hadiah yang pantas bagi semua orang yang telah bekerja di balik layar," jealsnya.
(Hafidh Rizky Pratama)