BANJARMASINPOST.CO.ID-Arung jeram dengan rakit bambu atau dikenal dengan sebutan bamboo rafting telah dilakukan Ahmad Yani, warga Desa Loksado Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sejak kecil. 

Pria berusia 54 tahun tersebut dahulu sering ikut memilirkan rakit bambu untuk dijual di Kota Kandangan. Malarut lanting, orang biasa menyebut.

Menghanyutkan rakit bambu merupakan keahlian yang harus dimiliki orang-orang zaman dulu. Tidak hanya untuk menjual bambu, tetapi juga membawa hasil bumi ke pasar, menempuh pendidikan ke kota bahkan mengangkut orang sakit.

“Saya awalnya belajar balanting untuk sekolah ke Kandangan, sekitar tahun 86-an. Dari Loksado, sambil bawa beras, buah-buahan, yang dijual bersama batangan bambunya ke pasar,” cerita warga asli Loksado ini.

Dahulu bambu yang digunakan satu batang penuh dan panjang. Untuk memilirkannya memakan waktu hampir tiga hari.

Bukan tanpa sebab warga menggunakan rakit bambu ke kota. Hal ini karena akses dan infrastruktur dari Loksado menuju Kandangan belum sepenuhnya bagus. “Hampir setiap minggu ke Kandangan pakai rakit bambu,” katanya, Senin (23/6).

Sekarang rakit bambu digunakan untuk wisata arung jeram. Rakit dibuat lebih pendek dan ringkas. Dengan demikian bambunya dapat dilepas dan digunakan kembali. Jarak arung jeramnya pun hanya sebatas Loksado.

Berkat kepiawaiannya mengendalikan rakit, Yani turut menjadi joki bamboo rafting ketika ada wisatawan yang ingin menikmati alam Loksado menyusuri Sungai Amandit. Kegiatan ini bermula dari turis mancanegara, yang senang dan menyukai petualangan menyusuri sungai di Loksado.

“Sampai sekarang banyak wisatawan yang meminta jasa bamboo rafting. Kadang ada beberapa turis asing,” ucapnya.

Yani berharap sewa bamboo rafting dapat dinaikkan menyesuaikan kondisi harga kebutuhan yang serbanaik. Terlebih, Loksado telah terkenal hingga ke luar negeri.

“Namun, kami tidak ingin sembarangan menaikkan. Intinya koordinasi dengan dinas pariwisata provinsi dan kabupaten, karena kami sebagai binaan mereka. Inginya kami sebagai joki terima bersih,” harapnya. (banjarmasinpost.co.id/adiyat ikhsan)

 

Baca Lebih Lanjut
Pengalaman Coba Aplikasi Belajar Bahasa Asing Gratis, Ini Hasilnya
Detik
Manfaatkan Sudut Kecil Rumah, Gungun Ubah Ratusan Ribu Jadi Ratusan Juta Rupiah, Kini Sudah Ekspor
Mujib Anwar
Lewat Bimbel Aku Pasti Bisa,  Perempuan Muda di Tapin Ini Wujudkan Mimpinya Jadi Guru 
Hari Widodo
Menikmati Rafting Seru di Swiss-nya Banyuwangi
Timesindonesia
SPMB SMP Semarang Dibuka Secara Online, Ternyata Masih Banyak Orang Tua Siswa Datang ke Sekolah
Raka f pujangga
Kemenpar: Banyak Sekolah Anggap Study Tour Itu Pelesiran
Detik
Liburan Sekolah Tanpa Gadget? Piknik di Banyuwangi Solusinya
Timesindonesia
Menu MBG di Batam Berganti Susu, Biskuit dan Roti Bergizi, Ini Penjelasan SPPG
Septyan Mulia Rohman
Telaga Waja River Rafting Bali: Cocok bagi Jiwa Petualang
Jendela Dunia
Sejumlah Siswa Sekolah Rakyat di Kota Malang Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
Timesindonesia