Pada pengidap diabetes, luka di kulit bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Kondisi ini biasanya umum terjadi di area kaki atau tungkai.
Penyembuhannya yang lambat dapat meningkatkan risiko timbulnya infeksi dan komplikasi lainnya.
Pengidap diabetes yang memiliki luka sulit sembuh, lebih rentan terkena infeksi. Infeksi dapat menyebar ke jaringan dan tulang di sekitar luka.
Sebenarnya apa penyebab penyakit diabetes dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka? Berikut penjelasan lengkapnya.
Dikutip dari Healthline, kadar gula darah tinggi pada pengidap diabetes memicu penyempitan dan pengerasan pembuluh darah seiring waktu.
Ketika aliran darah berkurang, suplai oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan area luka juga menurun.
Kadar gula darah tinggi secara kronis dapat memicu kerusakan saraf atau neuropati. Neuropati perifer yang terjadi pada lengan dan kaki, sering terjadi pada pengidap diabetes.
Kerusakan saraf memicu berkurangnya kemampuan tubuh untuk merasakan nyeri atau luka. Orang dengan diabetes mungkin tidak menyadari saat terluka atau lukanya semakin parah. Akibatnya, luka bisa dibiarkan tanpa pengobatan dalam waktu lama.
Diabetes juga mempengaruhi respons imun.
Selain itu, bakteri berkembang lebih cepat di lingkungan dengan kadar gula darah tinggi, sehingga infeksi bakteri muncul lebih cepat dan parah. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berujung pada gangren (kematian jaringan tubuh) atau sepsis (respons imun ekstrem).
Diabetes telah dikaitkan dengan peradangan kronis dan kerusakan jaringan akibat stres oksidatif. Meski peradangan bagian penting dalam proses penyembuhan, peradangan kronis dapat memperlambat pemulihan.
Ini terutama disebabkan oleh adanya zat peradangan, seperti sitokin, yang berkepanjangan dan fungsi sel yang terganggu.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi komplikasi masalah luka kulit pada pengidap diabetes:
Periksa tubuh setiap hari terutama di bagian kaki untuk mendeteksi luka secara dini dan mencegah infeksi serta komplikasi. Jangan lupa memeriksa sela-sela dan bawah jari kaki.
Menjaga kadar gula darah dan menjalani pengobatan diabetes secara teratur merupakan cara terbaik untuk mencegah komplikasi.
Jika ada luka baru, bersihkan area tersebut dan rutin mengganti perban. Segera cari bantuan medis bila luka tidak membaik, muncul pembengkakan, nanah, atau muncul nyeri.
Hindari penggunaan pakaian, perban, atau pembalut yang terlalu ketat karena menghambat proses penyembuhan.