Seorang guru memperhatikan bahwa banyak siswa di kelasnya sulit bekerja sama dalam tugas kelompok. Apa yang harus dia lakukan?

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Guru tak melulu soal mengajar dan menyampaikan mata pelajaran. Lebih dari itu, dia juga harus memperhatikan juga bagaimana kebiasaan muridnya baik di dalam maupun luar kelas.

Seorang guru memperhatikan bahwa banyak siswa di kelasnya sulit bekerja sama dalam tugas kelompok. Berdasarkan konsep 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, strategi apa yang paling efektif untuk membantu siswa mengembangkan kebiasaan bekerja sama?

Jawaban yang paling tepat adalahmendorong siswa untuk mengutamakan prinsip "Berpikir Menang-Menang dengan saling menghargai, berbagi tanggung jawab dan mencari solusi bersama. Apa itu "berpikir menang-menang"?

Dalam buku 7 Habits for Highly Effective People yang diadaptasi menjadi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, kebiasaan ke-4 adalah "Think Win-Win" atau dalam bahasa Indonesia: "Berpikir Menang-Menang". Berpikir Menang-Menang adalah sikap mental dan emosional yang meyakini bahwa setiap orang bisa menang tanpa mengalahkan orang lain.

Dalam konteks tugas kelompok, ini berarti siswa diajarkan untuk:

1. Saling menghargai pendapat teman

2. Berbagi tanggung jawab secara adil

3. Mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, bukan hanya dirinya sendiri.

Mengapa cara berpikir seperti itu disebut efekti?

1. Mengubah pola pikir dari kompetitif menjadi kolaboratif.

2. Membantu membangun kerja sama, empati, dan rasa kepemilikan terhadap hasil kelompok.

3. Menumbuhkan komunikasi yang sehat dan kemampuan menyelesaikan konflik secara konstruktif.

Lalu apa lagi cara yang bisa dilakukan guru untuk mengembangkan siswa dalam bekerja sama dalam kelas?

Ada beberapa cara lain untuk mengembangkan sikap kerja sama siswa dalam kelas. Di antaranya adalah guru memberikan tugas kelompok yang membutuhkan kolaborasi, mengadakan diskusi kelas, dan menggunakan metode pembelajaran kooperatif.

Tak hanya itu, guru juga bisa menciptakan lingkungan kelas yang positif dan mendukung, serta memberikan apresiasi atas upaya kerjasama yang dilakukan siswa. Seperti apa penjelasannya?

1. Metode Pembelajaran Kooperatif

Think-Pair-Share: Siswa memikirkan suatu masalah secara individu, kemudian mendiskusikannya dengan teman sebangku, dan terakhir berbagi ide dengan seluruh kelas.

Numbered Heads Together (NHT): Siswa dibagi menjadi kelompok, diberi nomor, dan kemudian guru mengajukan pertanyaan. Siswa dengan nomor tertentu harus mewakili kelompoknya untuk menjawab.

Jigsaw: Siswa menjadi ahli dalam bagian tertentu dari suatu materi, kemudian berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain yang memiliki keahlian berbeda.

2. Tugas Kelompok yang Efektif

Proyek Kolaboratif: Berikan tugas yang menuntut siswa untuk bekerja sama dalam jangka waktu tertentu, misalnya membuat presentasi, penelitian, atau produk kreatif.

Diskusi Kelompok: Sediakan waktu untuk diskusi kelompok terstruktur, di mana siswa belajar mendengarkan pendapat orang lain dan membangun ide bersama.

Studi Kasus: Berikan studi kasus yang membutuhkan analisis dan pemecahan masalah bersama.

3. Menciptakan Lingkungan Kelas yang Mendukung

Komunikasi Terbuka: Dorong siswa untuk saling berkomunikasi, berbagi ide, dan memberikan umpan balik secara konstruktif.

Penghargaan terhadap Keberagaman: Ajarkan siswa untuk menghargai perbedaan pendapat dan latar belakang anggota kelompok.

Apresiasi: Berikan penghargaan atas upaya kerja sama siswa, baik secara individu maupun kelompok.

4. Peran Guru

Motivasi: Berikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja sama.

Fasilitasi: Bantu siswa dalam proses kerja sama, misalnya dengan memberikan panduan, memfasilitasi diskusi, dan memastikan semua anggota kelompok terlibat.

Evaluasi: Lakukan evaluasi terhadap proses kerja sama siswa, berikan umpan balik, dan identifikasi area yang perlu ditingkatkan.

5. Berikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kongkret, seperti piket kelas yang sifatnya kelompok, pertandingan olahraga antarkelas yang memungkinkan siswa untuk menyusun strategi, dan kegiatan sosial lainnya di mana siswa dilibatkan dengan sangat aktif.

Baca Lebih Lanjut
Bapak dan Ibu Guru, Apakah Anda Merasa Telah Menjadi Teladan yang Baik Bagi Peserta Didik Anda?
Moh. Habib Asyhad
Apa yang Dimaksud dengan Menyesuaikan Pendidikan Sesuai Kodrat Alam?
Moh. Habib Asyhad
Kemampuan Memahami Emosi Pemikiran dan Nilai Termasuk Komponen CASEL yang...
Moh. Habib Asyhad
Kuliah Habis Rp 150 Juta, Wanita Sedih Cuma Digaji Rp 700 Ribu, Nasib Berubah saat ke Arab Saudi
Mujib Anwar
Menurut Konu Faktor Apa yang Paling Mempengaruhi School Well-being?
Moh. Habib Asyhad
Akhirnya Pensiunan Guru yang Habiskan Tabungan Siswa Rp 343 Juta Jual Aset, Wali Murid: Cuma Janji
Mujib Anwar
Apa yang Terjadi Jika Internet Berhenti Total?
Detik
Kronologi Guru di Pangandaran Gondol Uang Tabungan Siswa Rp 343 Juta, Begini Tanggapan Pihak Sekolah
Siti M
Belajar Melibatkan Pembelajaran Baru dengan Pembelajaran Sebelumnya dalam Hal Ini Belajar Merupakan...
Moh. Habib Asyhad
Tabungan Siswa SD Rp 343 Juta Tak Kunjung Kembali, Ternyata Dipakai Guru Hingga Pensiun: Nunggu Aset
Torik Aqua