TRIBUNJATENG.COM – Juhanda alias Wanda (25) pelaku mutilasi terhadap 3 gadis di Padang Pariaman membuat pengakuan di hadapan polisi.

Ia mengungkap alasannya tega memutilasi tiga gadis tersebut saat diinterogasi aparat.

Korban adalah Siska Oktavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24) dan seorang gadis berinisial SA.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, tersangka mengaku membunuh kekasihnya, Siska, karena merasa sakit hati diselingkuhi. 

“Berdasarkan pengakuannya, tersangka membunuh Siska karena sakit hati diselingkuhi,” kata Faisol seperti dikutip dari kompas.com Minggu (22/6/2025).

Menurut pengakuan Wanda, ia menjalin hubungan dengan Siska sejak lama, namun Wanda merasa dikhianati saat korban menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Ia juga menuding Adek, teman Siska, turut mempengaruhi hingga Siska berselingkuh.

Karena alasan itu, Wanda disebut juga menghabisi nyawa Adek.

“Kedua jasad kemudian dibuang ke sumur tua dekat rumahnya.

Lalu kasus ini terbongkar setelah tersangka ditangkap dalam kasus mutilasi dengan korban SA,” jelas Faisol.

Pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Siska dan Adek berawal dari penangkapan Wanda dalam kasus mutilasi Septia Adinda (SA).

Saat diperiksa, Wanda mengaku sebelumnya telah membunuh dua perempuan lainnya.

“Berdasarkan keterangan tersangka, dua korban ini dibuang ke sumur tua dan saat kita bongkar kita menemukan dua kerangka manusia,” kata Faisol.

Polisi menyebut kasus pembunuhan terhadap Siska dan Adek terjadi pada Januari 2024.

Saat itu keluarga korban sudah melaporkan keduanya sebagai orang hilang.

Kini Wanda ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Pelaku Bermuka Dua

MUTILASI: (Kiri) pelaku mutilasi di Padang Pariaman. (Kanan): Salah satu korban pembunuhan berantai di Padang Pariaman. 3 Wanita Korban Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Tercatat Pernah Kuliah di Kampus yang Sama
MUTILASI: (Kiri) pelaku mutilasi di Padang Pariaman. (Kanan): Salah satu korban pembunuhan berantai di Padang Pariaman. 3 Wanita Korban Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Tercatat Pernah Kuliah di Kampus yang Sama (IST)

Kasus pemuda memutilasi tiga orang gadis di Padang Pariaman menyisakan kisah mencengangkan bagi keluarga salah satu korban.

Suji Selsya Utami (28), sepupu dari korban Siska Oktavia, mengaku tak menyangka bahwa SJ alias Wanda adalah pelaku pembunuhan keji Kamis (19/6/2025).

Menurut Suji, sebelum sepupunya ditemukan, Wanda justru terlihat aktif membantu pihak keluarga dalam mencari keberadaan Siska Oktavia. 

Bahkan, Wanda disebut sebagai orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska ke Polsek Batang Anai.

"Tak pernah terbayang pelakunya adalah SJ. Soalnya, dia juga ikut mencari korban sampai motor Siska ditemukan di daerah Tabing. Kami benar-benar tidak menyangka," ungkap Suji saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (19/6/2025).

Lebih lanjut, Suji menyebutkan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Siska sempat menyampaikan niatnya kepada keluarga untuk bertemu SJ guna mengambil uang.

"Siska sempat bilang, dia mau ambil uang ke SJ," jelas Suji.

SJ kepada keluarga mengaku meninggalkan Siska di sebuah minimarket di Kecamatan Batang Anai sebelum korban dilaporkan hilang.

"Pengakuannya, dia pergi menjemput teman Siska yang bernama Adek ke rumahnya," ujarnya.

Siska saat itu menunggu di minimarket. Setelah menjemput, SJ mengantarkan Adek ke tempat Siska.

"Dari situlah Siska disebut menghilang," ujar Suji.

Ia menegaskan kembali bahwa SJ adalah orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska kepada Polisi, sehingga keluarga tak menaruh curiga sedikit pun.

"Dia yang pertama kali datang ke Polsek Batang Anai buat lapor bahwa Siska hilang. Itu yang bikin kami gak curiga," ucapnya.

Diketahui, SJ sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik di Padang Pariaman.

"Dia kerja sebagai satpam di sekitar sini," tambah Suji.

Tak hanya itu, Suji juga menyebut SJ dikenal sangat dekat dengan keluarga korban. Ia merupakan kekasih Siska dan dikenal sebagai pribadi yang baik.

"Selama ini dia dikenal baik. Saat Lebaran kemarin, bahkan setelah Siska dinyatakan hilang, dia masih sempat datang ke rumah dan memberikan THR ke adik-adik Siska," katanya.

Menurut Suji, hubungan asmara antara SJ dan Siska sudah berlangsung cukup lama.

"Mereka pacaran sejak tahun 2019, jadi sudah hampir enam tahun," ujarnya.

Ia menambahkan, lokasi ditemukannya jenazah Siska diduga kuat berada di rumah milik SJ sendiri.

"Tempat Siska dikubur itu rumah SJ sendiri. Kami benar-benar tidak percaya kejadian seperti ini bisa terjadi," ucapnya.

Suji juga menyebut bahwa Siska mengenal korban mutilasi lain yang juga diduga dibunuh oleh SJ.

"Korban mutilasi itu temannya Siska. Bahkan sering menginap di rumah kami," tegasnya.

Orang Tua Siska Meninggal Dunia karena Syok Berat

MUTILASI DI JAMBI - Terduga pelaku pembunuhan mutilasi SJ alias Wanda (kiri) dan petugas kepolisian mengevakuasi korban mutilasi di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Wanda memutilasi kekasihnya dan 2 orang lainnya bertemen.
MUTILASI DI JAMBI - Terduga pelaku pembunuhan mutilasi SJ alias Wanda (kiri) dan petugas kepolisian mengevakuasi korban mutilasi di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Wanda memutilasi kekasihnya dan 2 orang lainnya bertemen. (Tribun Medan)

Duka mendalam kembali menyelimuti keluarga Siska Oktavia, salah satu korban pembunuhan keji di Batang Anai.

Ibunda Siska dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (19/6/2025) pagi, setelah mengalami serangan jantung usai mendengar kabar bahwa putrinya menjadi korban mutilasi.

"Iya, ibu Siska meninggal dunia. Beliau kena serangan jantung setelah tahu Siska jadi korban mutilasi," kata Suji.

Menurut Suji, ibunda Siska sempat pingsan di dekat lokasi penggalian jenazah, yang diduga tempat dikuburkannya Siska.

"Beliau pingsan sekitar pukul 07.00 WIB di dekat lokasi penggalian. Diduga karena syok berat. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong," terangnya.

Suji juga mengungkapkan bahwa enam bulan sebelumnya, ayah Siska telah lebih dulu meninggal dunia akibat stres karena memikirkan keberadaan anaknya yang tak kunjung ditemukan.

"Enam bulan lalu, ayahnya juga meninggal karena terus memikirkan Siska yang hilang. Sekarang ibunya menyusul," ungkapnya.

Diketahui, Siska dilaporkan hilang sejak Januari 2024 dan baru ditemukan setelah lebih dari satu tahun menghilang.

"Dia hilang sejak Januari 2024. Jadi sudah lebih dari satu tahun," pungkas Suji. (*)

Baca Lebih Lanjut
Geger Postingan Wanda Usai Mutilasi 3 Gadis Pariaman, Unggahannya Bikin Warganet Geram
Azis Husein Hasibuan
Polisi Ungkap Wanda Sadar saat Bunuh dan Mutilasi Korbannya: Ini Jelas Psikopat
KumparanNEWS
"Dia yang Pertama Lapor Polisi" Keluarga Siska Tak Menyangka Wanda Jadi Pelaku Mutilasi 3 Gadis
Rival al manaf
Resmi Jadi Tersangka Mutilasi 3 Gadis Pariaman, Pelaku Sempat Posting Ini di Akun Sosial Medianya
Faza Anjainah Ghautsy
Fakta Lengkap Mutilasi di Padang Pariaman, Kapolres Tak Habis Pikir: Wanda, Kenapa Begitu Mudah?
Muslimah
Inilah Pesan dan Curhat Terakhir Septia Ananda Sebelum Dimutilasi Wanda di Padang Pariaman
Agus tri
Saat Hendak Saksikan Pembongkaran Sumur, Ibunda Korban Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar Meninggal
Agus tri
Detik-detik Kepergian Septia Adinda Sebelum Jadi Korban Mutilasi SJ di Padang Pariaman, Membekas
Agus tri
Kejinya Pria Bunuh 3 Mahasiswi Padang: 1 Dimutilasi, 2 Dibuang ke Sumur
Detik
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman, Siska dan Adek Diperkosa Lalu Mayat Dicor
Khistian Tauqid