Penyakit jantung seringkali dikaitkan sebagai 'penyakit orang tua'. Nyatanya, kini ada semakin banyak kasus penyakit jantung yang mengintai anak muda, bahkan yang masih berusia 25 tahun ke bawah.

Salah satunya dialami oleh Molly Schroeder di Wisconsin, Amerika Serikat yang mengalami serangan jantung di usia 21 tahun. Ketika serangan muncul, ia merasakan nyeri yang terasa aneh dan tidak biasa, jauh berbeda dari nyeri yang disebabkan masalah otot.

Ia juga mengalami sesak napas dan rasa lelah ekstrem tanpa alasan jelas.

"Mereka melakukan EKG dan perawat berkata, 'Ini gila. Ini menunjukkan Anda mengalami serangan jantung, tetapi kemungkinannya adalah 1 banding 100.000'," kenang Schroeder kepada Healthline.

Kebiasaan Pemicu Jantung Lemah saat Muda

Masalah kardiovaskular seperti serangan jantung, henti jantung, dan kardiomiopati atau lemah jantung biasanya berkaitan erat dengan gaya hidup seseorang.

Sebenarnya, kebiasaan seperti apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung, khususnya di usia muda?

1. Keseringan Mager

Aktivitas fisik merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dikutip dari Healthline, gaya hidup tak banyak bergerak dapat menyebabkan sirkulasi melambat, otot jantung melemah, dan meningkatkan berat badan.

Duduk terlalu lama dapat memicu peradangan dan fungsi arteri yang buruk, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain berolahraga, tingkatkan aktivitas harian dengan cara jalan kaki, lebih sering berdiri, dan menaiki tangga.

2. Makan Sembarangan

Konsumsi makanan proses, instan, dan tidak sehat menjadi gaya hidup yang umum di kalangan anak muda. Ubah pola makan dengan mengonsumsi makanan minimal olahan dan utamakan makanan utuh seperti daging, sayur, buah, dan biji-bijian.

Jangan lupa konsumsi protein hewani rendah lemak. Ini termasuk daging unggas, ikan, dan produk susu rendah lemak. Protein nabati dari kacang-kacangan juga baik untuk tubuh.

3. Susah Mengontrol Stres

Kesehatan mental dan fungsi jantung saling terkait. American Heart Association (AHA) mencatat depresi, kecemasan, dan stres berkaitan erat dengan kesehatan jantung. Isolasi sosial dan kesepian juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi.

Coba luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat bahagia. Bisa dilakukan dengan perjalanan wisata, menikmati hobi, atau habiskan waktu dengan orang-orang tercinta.

4. Kebiasaan Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan aterosklerosis dengan beberapa cara. Misalnya melalui nikotin yang meningkatkan tekanan darah dan karbon monoksida yang mengurangi jumlah oksigen yang dapat diangkut darah.

Jika sulit untuk berhenti merokok, melakukan konsultasi atau terapi sangat disarankan.

5. Terlalu Banyak Alkohol

Konsumsi alkohol dikaitkan dengan berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Disarankan untuk tidak minum alkohol lebih dari dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita.

Bagi sebagian orang, mungkin lebih baik untuk sepenuhnya menghindari alkohol. Juga ada banyak bukti dari penelitian terbaru bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sedang pun dapat meningkatkan risiko kanker.



Baca Lebih Lanjut
Pentingnya Mengenali Kebiasaan Pemicu Serangan Jantung, Simak Ulasannya
Konten Grid
Dishub Jakarta Targetkan 5 Rute Baru TransJabodatebek Tahun Ini, Salah Satunya Bekasi-Dukuh Atas
Jaisy Rahman Tohir
Cara Mudah Menurunkan Tensi Tinggi, Biar Tak Kena Serangan Jantung di Umur 20-an
Detik
Waspada, Ini Kebiasaan yang Bikin Wanita Menua Lebih Cepat
Detik
Dialami Gustiwiw sebelum Meninggal, Kenapa Tensi Tinggi Picu Masalah Jantung?
Detik
7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Bisa Menjaga Kesehatan Jantung
Detik
Bakal Punya Tandem Baru, Ini Harapan Dejan Ferdinansyah
Detik
Seperti Ini Gejala Serangan Jantung yang Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya
Detik
Antara Kebiasaan Pikun dan Malaikat Penjaga Motor: Sebuah Komedi Kehidupan
Indah Titania Harahap
Hipertensi Intai Anak Muda RI, Penyebab Usia 20-an Kena Stroke-Serangan Jantung
Detik