TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pendaftaran online Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP di Kota Semarang akan resmi dibuka pada 22 hingga 26 Juni 2025 mendatang.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menyiapkan empat jalur penerimaan yang bisa diikuti calon peserta didik, yakni jalur domisili, afirmasi, mutasi, dan jalur prestasi.

Khusus tahun ini, ada hal baru yang diterapkan Disdik Kota Semarang, yakni penambahan komponen penilaian asesmen literasi dan numerasi bagi siswa yang mendaftar melalui jalur prestasi.

Inovasi ini bertujuan meningkatkan kualitas seleksi pada calon murid baru (CMB) yang akan melanjutkan sekolah ke jenjang SMP pada SPMB 2025 ini.

Asesmen ini telah dilaksanakan secara serentak pada bulan Mei lalu bagi siswa kelas 6 SD/MI di seluruh Kota Semarang. 

Pengukuran dilakukan melalui sistem Lembar Jawab Komputer (LJK) untuk menjamin kecepatan dan ketepatan hasil.

Materi asesmen difokuskan pada dua kemampuan mendasar yaitu literasi dan numerasi—bukan mata pelajaran tertentu.

Menurut Kepala SMPN 41 Semarang sekaligus penanggung jawab SPMB 2025 di sekolah tersebut, Inna Istiana, asesmen ini merupakan langkah positif dalam menggali potensi siswa yang benar-benar unggul. 

Nilai dari asesmen tersebut akan digunakan sebagai salah satu indikator seleksi jalur prestasi, dan hasilnya langsung dikelola oleh Disdik melalui sistem terpusat.

Inna mengatakan, sebagai sekolah negeri yang tergolong baru di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, SMPN 41 Semarang berharap bisa menjaring siswa-siswa berkualitas melalui kebijakan ini.

“Harapan kami bisa mendapatkan siswa terutama dari jalur prestasi. Karena kami ini termasuk pilihan terakhir dibanding sekolah negeri lain (SMPN 22 Semarang--red) yang lebih dulu berdiri di wilayah sini,” ujarnya.

Ia menambahkan, biasanya CMB memprioritaskan SMPN 22 Semarang sebagai pilihan utama dalam proses pencarian sekolah. Sekedar informasi, SMPN 22 Semarang merupakan sekolah tertua yang berdiri di wilayah Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang.

Jarak kedua sekolah tersebut, juga tergolong sangat dekat yakni sekitar 400 meter.

"Kita memang lahirnya terakhir, dan dilihat juga dari perkembangannya belum begitu maksimal dibanding SMPN 22 yang posisinya juga sangat berdekatan," kata Inna.

"Kalau agak jauh mungkin sekolah kami termasuk pilihan utama. Dari situ anak-anak yang berprestasi diharapkan juga bisa mendaftar, yang benar-benar unggul," jelasnya.

Ia menambahkan, sekolah membuka kuota sebanyak tujuh rombongan belajar (rombel) dengan total 224 siswa dan tetap mengikuti acuan kebijakan yang ditetapkan oleh dinas.

Selain itu, pihak sekolah juga berharap bisa menjaring siswa dari jalur domisili demi menjaga stabilitas jumlah peserta didik.

Upaya promosi juga telah dilakukan secara aktif, mulai dari pemasangan spanduk hingga publikasi di media sosial.

“Kami sudah jalankan promosi di beberapa platform media sosial, termasuk juga MMT,” tambah Inna. (arl)

Baca Lebih Lanjut
SMPN 6 Ternate Raih Gelar Juara Liga Pelajar 2025
Timesindonesia
"Palingenesis" Penulis Pelajar dari SMPN 2 Tukak Sadai 
Suhendri
Childfree: Pilihan Hidup yang Masih Dihujat Tapi Perlu Kamu Pahami
Aulia Talitha
Kepala BGN Tegaskan Tak Ada Kebijakan Beri MBG dalam Bentuk Bahan Mentah
Detik
Siswa SMP di Pasuruan Tewas Tersengat Listrik Kabel Mikrofon di Lapangan Sekolah
KumparanNEWS
Jatuh Cinta pada Ilmu IPA Tingkat Tinggi, FA 'Si Anak Spesial' Ingin Jadi Ilmuwan
Detik
Anak Petani di SMA CT ARSA Diterima 15 Kampus Luar Negeri via Beasiswa!
Detik
Menteri Agus ke Gedung Baru Imigrasi Semarang: Layanan Juga Harus Ditingkatkan!
Detik
Langganan Banjir, Wakil Bupati Sidoarjo Bahas Relokasi SMPN 2 Tanggulangin
Timesindonesia
Mengapa Siswa Tak Lagi Memilih Jurusan Fisika?
Nofiyendri Sudiar