SURYA.co.id - Masro, seorang kakek berusia 75 tahun, menjadi sorotan setelah videonya terekam sedang mengatur lalu lintas di kawasan Ciamis, Jawa Barat.
Mengenakan seragam lengkap polisi berpangkat Brigadir, lengkap dengan topi baret dan sepatu boots, sosok Masro tampak seperti polisi sungguhan.
Namun siapa sangka, kakek sepuh itu ternyata bukan anggota Polri. Masro hanyalah seorang Banpol atau pembantu polisi.
Kisah hidupnya menjadi viral setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bertemu dengannya saat dalam perjalanan menghadiri hari jadi Kabupaten Ciamis, Kamis (12/6/2025).
Pertemuan mereka diunggah ke kanal YouTube Dedi Mulyadi. Dari situ terungkap kehidupan sederhana sang kakek yang tetap mengabdi menjaga jalan demi menghidupi keluarganya.
Masro Kerja Tanpa Gaji demi Nafkahi Anak
Saat berbincang dengan Dedi Mulyadi, Masro dengan jujur mengaku bahwa dirinya bukan polisi aktif.
"Bapak dari satuan mana?" tanya Dedi dikutip dari Tribun Jabar
"Banpol, Pak. Pembantu polisi," jawab Masro, yang lahir di Majenang tahun 1950.
Masro mendapatkan tugas menjaga lalu lintas tanjakan berkelok tanpa SK, tanpa gaji tetap. Hanya sopir truk yang melintas sesekali memberikan uang sukarela.
"Disuruh menjaga keamanan mobil yang berat-berat itu, dari sini (posisi menurun) disetop, dari sana (posisi menanjak) maju," jelasnya.
Masro menyebut seragam lengkapnya bukan hasil membeli sendiri.
"Dikasih sama Polres," ungkapnya kepada Dedi Mulyadi.
Kisah sederhana Kakek Masro itu membuat Dedi tak kuasa menahan haru.
Menghidupi Istri dan Anak dari Uang Sopir yang Lewat
Keseharian Masro sangat sederhana. Ia biasa menjaga jalur tanjakan dari pagi hingga sore, hanya beristirahat di siang hari.
Masro mengaku bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp150.000 sehari, semua dari pemberian sopir truk yang lewat.
"Dilemparkan (uangnya) sama sopir," ucapnya.
Namun, saat bertemu Dedi, uang yang ada di kantongnya hanya Rp6.000, karena sebagian sudah digunakan membeli kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya bekerja di pinggir jalan, Masro juga rutin datang ke Polres Ciamis setiap Senin untuk apel dan bersih-bersih.
Kakek tersebut tinggal di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Baregbeg, Ciamis.
Di usianya yang sudah senja, ia masih harus bekerja keras demi menghidupi keluarga dan membiayai pendidikan anak-anaknya.
Dedi Mulyadi Beri Bantuan
Dari obrolan itu, Dedi mengetahui bahwa Masro sudah dua kali menikah dan memiliki sembilan anak.
Lima anak hasil pernikahan keduanya masih bersekolah, sementara dua lainnya sudah menikah.
Melihat kondisi tersebut, Dedi Mulyadi tergerak untuk membantu.
Ia mengajak Masro berbelanja kebutuhan pokok mulai dari beras, gula, mie, kopi, hingga sepatu baru.
Tak hanya itu, Dedi juga memberikan uang tunai Rp1 juta untuk kebutuhan sehari-hari, dan Rp1 juta lagi untuk biaya pendidikan anaknya yang masih SD dan SMP.
Bahkan, Dedi menambahkan lagi bantuan sebesar Rp1 juta.
==
Harian Surya atau SURYA.co.id akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur, melalui: