Minum secangkir kopi di pagi hari tak hanya mendorong energi dan fokus, tapi juga memicu rasa mulas ingin buang air besar pada beberapa orang. Kenapa ya?
Kopi menjadi sumber kafein yang tak bisa lepas dari keseharian banyak orang. Beragam manfaat sehat didapat dari konsumsi kopi yang tepat.
Namun, kopi juga bisa memicu efek samping seperti rasa mulas ingin buang air besar. Jika Anda salah satunya, maka Anda tidak sendirian.
Dalam sebuah studi terhadap 92 orang peserta, 58 pria dan 34 wanita, sebanyak 29 persen mengaku ingin buang air besar dalam waktu 30 menit setelah menyesap kopi pagi mereka.
Beberapa bahkan memanfaatkan kopi sebagai cara alami untuk melancarkan pencernaan.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat kopi punya 'kekuatan' untuk mendorong buang air besar?
Para ahli sepakat bahwa efek laksatif dari kopi berkaitan dengan dua hal utama, yakni stimulasi pada otot usus besar dan peningkatan produksi asam lambung.
Berikut beberapa alasan kenapa kopi bisa langsung bikin perut mulas, melansir.
![]() |
Usus besar (kolon) berperan penting dalam proses buang air besar. Ketika otot-ototnya berkontraksi, gerakan ini mendorong feses menuju rektum, memicu sinyal ke otak bahwa sudah waktunya ke kamar mandi.
"Minum kopi bisa merangsang otot-otot di kolon, sehingga timbul sensasi ingin buang air besar," jelas peneliti dari Toho University Jepang Adil Maqbool.
Kandungan kafein dalam kopi adalah stimulan alami yang mempercepat gerakan otot usus. Menariknya, efek ini tidak hanya berlaku untuk kopi berkafein.
Dalam studi yang dipublikasikan di European Journal of Gastroenterology and Hepatology, kopi tanpa kafein (decaf) juga terbukti mampu memicu kontraksi kolon, meski efeknya 23 persen lebih rendah dibanding kopi berkafein.
Selain merangsang kolon, kopi juga mempercepat proses pencernaan dengan meningkatkan produksi asam lambung di perut dan usus.
"Kopi bekerja seperti pencahar alami karena merangsang produksi asam lambung," kata dokter pendiri klinik khusus sindrom iritasi usus besar (IBS) Onyx Adegbola.
Peningkatan keasaman mempercepat proses pencernaan, yang bisa memicu dorongan untuk buang air besar.
Namun, efek ini juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut bagi sebagian orang.
Produksi asam lambung yang dipicu kopi juga tergantung pada jenis asam yang terkandung dalam seduhannya. Misalnya, jenis asam seperti N-alkanoyl-5-hydroxytryptamine, trigonelline, dan N-methylpyridinium.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Molecular Nutrition Food Research, kopi dark roast yang mengandung kadar asam lebih rendah terbukti menghasilkan lebih sedikit asam lambung dibanding kopi blend biasa.
Jika Anda sering merasa mulas atau mengalami refluks setelah minum kopi, disarankan beralih ke jenis kopi rendah asam seperti dark roast, espresso, cold brew, atau kopi berbasis jamur (mushroom coffee).
Meski begitu, penting untuk diingat bahwa respons tubuh terhadap kopi sangat bergantung pada individu. Ada yang sangat sensitif terhadap kafein, ada pula yang tidak merasakan efek apa pun.
"Mereka yang lebih sensitif bisa mengalami dorongan buang air besar lebih cepat atau lebih kuat setelah minum kopi," jelas Adegbola.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul ""