TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita bunuh ibu dan anaknya sendiri di Kabupaten Cianjur. Pelaku inisial YR (34) merupakan ibu rumah tangga (IRT) tega menghabisi ibu dan anaknya yang masih 3 tahun.
Tak cuma membunuh, YR juga melakukan mutilasi pada tubuh korban.
Parahnya, YR tidak melakukan aksinya seorang diri, melainkan dia dibantu oleh ayahnya yang tak lain adalah suami dari ibunya atau kakek dari anaknya.
Persekongkolan jahat ini menjadi peristiwa mengerikan di Cianjur, Jawa Barat.
Kasus tragis ini melibatkan YR sebagai pelaku utama, yang diduga melakukan aksi keji itu bersama ayahnya, C (53).
Ironisnya, C adalah suami dari korban pertama (ibu YR) sekaligus kakek dari korban kedua, yaitu anak YR yang baru berusia tiga tahun.
“Pelaku kemudian memutilasi tubuh korban dengan maksud untuk menghilangkan jejak,” ujar AKP Tono Listianto, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur, saat memberikan keterangan pada Senin (19/5/2025).
Petunjuk Awal Polisi?
Kasus ini mulai terungkap dari laporan warga yang menemukan bagian tengkorak manusia di sebuah kebun.
Tak lama kemudian, di lokasi berbeda, warga juga menemukan potongan tulang dan kedua kaki korban tersangkut di saluran irigasi.
“Kasus ini terungkap dari temuan tengkorak manusia di sebuah kebun oleh warga. Pada hari yang sama, warga juga menemukan potongan tubuh lainnya,” jelas AKP Tono.
Temuan ini mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan intensif, hingga akhirnya mengarah pada YR dan C sebagai pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi.
Apa Saja Barang Bukti yang Diamankan?
Dalam proses pengungkapan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti penting.
Di antaranya adalah pisau dan gunting yang digunakan untuk memutilasi tubuh korban, serta perhiasan milik korban yang diduga menjadi motif awal pembunuhan.
“Dari tangan keduanya, kami mengamankan sejumlah barang bukti, seperti pisau dan gunting yang digunakan memutilasi korban, serta perhiasan milik korban,” ujar Tono.
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan ini diduga karena pelaku ingin menguasai harta milik ibunya. Selain itu, polisi menyebut YR juga menyimpan dendam lama terhadap sang ibu.
Motif makin tragis ketika diketahui bahwa YR turut menghabisi anaknya yang baru berusia tiga tahun. Menurut keterangan polisi, hal ini dilakukan karena YR takut sang anak membocorkan perbuatan keji yang ia lakukan bersama kakeknya.
“Pembunuhan terhadap anak dilakukan karena pelaku khawatir korban akan membocorkan perbuatan mereka,” tambah Tono.
Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, YR dan C mengakui semua perbuatannya. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.
“Pelaku telah mengakui perbuatannya dan saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati,” tegas AKP Tono Listianto.
Kasus pembunuhan sadis di Cianjur ini menunjukkan betapa kelamnya konflik dalam keluarga bisa berujung pada kekejaman yang tak terpikirkan.
Seorang anak membunuh ibunya sendiri, lalu menghilangkan nyawa anak kandungnya demi motif yang diduga berakar pada dendam dan harta.
Dengan pengungkapan kasus ini, aparat berharap masyarakat semakin waspada terhadap dinamika dalam keluarga dan pentingnya memperhatikan tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga.
Polisi saat ini masih mendalami latar belakang psikologis para pelaku dan motif lainnya yang mungkin melatarbelakangi peristiwa horor ini.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel