TRIBUNMADURA.COM - Nenek S, perempuan lanjut usia berusia 67 tahun, mengalami luka serius usai dipukuli dua petugas keamanan pasar karena ketahuan mencuri bawang.
Dua giginya patah dan ia tampak linglung akibat penganiayaan yang terjadi pada Sabtu (3/5/2025) di Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Saat ini, kondisi S masih menjalani perawatan medis.
Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah beredar video yang memperlihatkan S menuruni tangga pasar dalam kondisi bersimbah darah.
Menurut keterangan polisi, S mencuri 5 kilogram bawang putih milik pedagang sekitar pukul 05.30 WIB.
Aksinya ketahuan, lalu ia dibawa ke pos keamanan oleh pedagang. Di sana, S dipukuli oleh dua satpam berinisial ZA dan KA. Kini keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kuasa hukum ZA dan KA, Muhamad Mucklisin, berharap kasus ini bisa diselesaikan secara damai melalui mekanisme restorative justice (RJ).
"Kalau bisa dilakukan RJ biar cepat selesai. Pelakunya sendiri juga punya tanggung jawab terhadap keamanan pasar," katanya, dilansir TribunSolo.com.
Namun, dari pihak korban, hingga saat ini belum bersedia berdamai. Kuasa hukum korban, Narto Riyadi, menegaskan bahwa S belum bisa memaafkan tindakan kekerasan tersebut.
"Tadi pagi saya tanya, 'yo aku rung trimo (ya saya belum terima)', dia bilang gitu," ujar kuasa hukum korban, Narto Riyadi di Polres Boyolali, Kamis (15/5/2025).
Menurut penuturan Narto, S masih mengalami pusing, bingung, serta harus menjalani perawatan karena luka di kepala dan gigi yang patah.
"Kondisi korban ya masih pusing, kayak linglung. Giginya patah dua, di kepala dijahit tiga. Masih kontrol," terangnya.
Dari latar belakangnya, S diketahui hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Ia tinggal bersama anaknya yang bekerja sebagai montir, namun penghasilan mereka tak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi, S memiliki banyak utang, sehingga nekat mencuri bawang.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, membenarkan bahwa desakan ekonomi menjadi faktor utama pencurian tersebut.
"Si ibu sudah cukup tua dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan. Dan ibu ini punya utang di mana-mana, sehingga ibu ini melakukan pencurian bawang tersebut," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5/2025).
Aksi S juga bukan yang pertama. Menurut Dinas Sosial P3AKB Klaten, S telah beberapa kali terlibat pencurian serupa di sejumlah pasar di Klaten dan Solo, termasuk Pasar Jatinom.
"Pernah di Pasar Jatinom (Klaten), Solo," terangnya.
Kasus-kasusnya sebelumnya pun sempat menjadi perhatian warganet di media sosial.
Dinas Sosial saat ini sedang melakukan penilaian terhadap kondisi psikologis S untuk memahami alasan di balik tindakannya. Apakah benar semata karena kemiskinan atau ada faktor lain yang turut memengaruhi.
"Apa semata karena tidak ada, yang kalau netizen mengatakan, apa karena kesulitan untuk makan."
"Sehingga nenek harus mencuri, itu kita lihat dari sisi penyebab secara psikologisnya," imbuhnya.
Kasus ini pun memicu reaksi publik terkait perlakuan terhadap warga lanjut usia, serta bagaimana penanganan hukum dan sosial terhadap pelaku pencurian kecil yang dilakukan karena terdesak kebutuhan hidup.
Proses hukum terhadap dua petugas keamanan tetap berjalan, sementara korban masih dalam pemulihan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com