TRIBUNSUMSEL.COM - Teriakan mencekam terdengar saat empat balita menjadi korban dalam insiden kebakaran rumah di Jalan Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, terbakar pada Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 14.00 WITA. 

Diketahui, dalam kebakaran tersebut AZP (1) dan ANP (2,5 tahun) tewas di lokasi kejadian.

Namun, saudara kembar AN meninggal sehari setelah kejadian.

Tetangga korban, Khairul Amin (26), mengungkapkan sejumlah kesaksian di balik kebakaran yang merenggut nyawa tiga balita dan menyebabkan satu lainnya kritis.

3 BALITA TERBAKAR - Selebgram SA asal Kendari menangis pilu di pemakaman anaknya, Rabu (7/5/2025). Tiga buah hatinya tewas dalam kebakaran yang terjadi di rumah mereka.
3 BALITA TERBAKAR - Selebgram SA asal Kendari menangis pilu di pemakaman anaknya, Rabu (7/5/2025). Tiga buah hatinya tewas dalam kebakaran yang terjadi di rumah mereka. (TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid, Istimewa)

Peristiwa ini terjadi saat sang ibunda, SA (23) meninggalkan keempat buah hatinya untuk membeli makanan bersama pacarnya.

Terdengar teriakan kepedihan meminta tolong dari balita saat kebakaran terjadi.

Saat kejadian, Khairul berada di dalam rumahnya dan mendengar teriakan serta tangisan dari rumah SA.

Namun, ia menganggap hal itu biasa karena dirinya dan tetangga lain sering mendengar keributan dari rumah tersebut.

"Sudah biasa kita dengar anaknya menangis. Kadang juga ribut, SA bertengkar dengan pacarnya," ucapnya pada Sabtu (10/5/2025).

Namun, Khairul sangat terkejut ketika menengok ke arah rumah SA dan melihat api telah melalap sebagian besar bangunan tersebut.

Khairul bergegas keluar dan menuju rumah Siska.

Di sana, ia melihat api telah membakar sebagian besar rumah, dan saat itu pula ia melihat sosok SA histeris.

Ketika mendekati rumah tersebut, Khairul mendengar teriakan meminta tolong dari anak-anak di dalam rumah.

"Tolong, Oma, tolong, Oma. Itu suara anak-anak di dalam rumah," bebernya.

Saat itu, para tetangga berhasil menyelamatkan W dan SN meskipun sudah mengalami luka bakar.

"Satu orang digendong sama penjual yang di depan, satunya digendong juga sama tetangga lainnya," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa bukan pacar Siska berinisial A yang menyelamatkan dua anak tersebut.

Setelah menyelamatkan dua balita, para warga mengira sudah tidak ada lagi korban di dalam rumah.

Setelah dua korban berhasil diselamatkan, kita berpikir sudah aman, tinggal menunggu pemadam datang," ujarnya.

Sekitar 10-15 menit setelah menyelamatkan dua anak, terdengar teriakan yang mengindikasikan masih ada dua korban di dalam kobaran api.

Namun, api semakin membesar hingga rangka atap rumah roboh dan menutupi semua akses masuk ke dalam rumah.

"Seandainya kita semua tahu dari awal, sebelum api benar-benar menyala, pasti bayi itu bisa diselamatkan," tutupnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Nirwan Fakaubun menerangkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

"Masih kami selidiki, hari ini Tim Labfor Polda Sulawesi Selatan telah melakukan olah TKP, kita tunggu hasilnya," ungkapnya pada Sabtu (10/5/2025).

Pengakuan S Korban Selamat

Pengakuan S (4) balita yang selamat kebakaran di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui, dalam kebakaran tersebut AZP (1) dan ANP (2,5 tahun) tewas di lokasi kejadian.

Sementara dua balita lain, AN (2,5) saudara kembar ANP dan kakaknya S (4) sempat diselamatkan tetangga dan dilarikan ke rumah sakit.

Namun, AN meninggal sehari setelah kejadian.

Sementara S kini dikabarkan masih dalam perawatan.

Kini viral pengakuan balita S yang mengungkapkan awal mula terjadinya kebakaran.

 Dalam video yang direkam seorang wanita di rumah sakit, tampak korban terbaring telungkup di atas ranjang rumah sakit dengan tubuh dipenuhi balutan perban akibat luka bakar.

Suara wanita dalam video tersebut menanyakan sumber api kepada balita empat tahun ini.

"Siapa yang main api, S***? N***?" tanya wanita tersebut.

"N***," jawab si balita dengan nada pelan dan suara bergetar.

"Dia bakar apa tadi, nak?" lanjut wanita itu.

"Bantal kursi," terang bocah tersebut.

Tak berhenti di situ, wanita tersebut terus mengajukan pertanyaan susulan.

"Terus, apalagi yang dibakar, nak? Dari mana dapat korek? Memang ada korek kita dapat, iya?" tanya wanita itu.

Rentetan pertanyaan tersebut hanya dibalas rintihan kesakitan oleh balita malang itu.

Kanit Reskrim Kepolisian Sektor atau Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, mengatakan video pengakuan balita tersebut menjadi petunjuk.

"Keterangan anak di bawah umur tersebut sebagai petunjuk. Namun, tidak bisa kita simpulkan sebagai penyebab kebakaran," jelasnya, Jumat (9/5/2025).

"Kami akan terus meminta keterangan sejumlah saksi, seperti ibu korban. Namun, saat ini masih suasana berduka, jadi kita menunggu semua tenang," tutupnya.

Kakak Adik Tewas Berpelukan di dalam Lemari

Kebakaran rumah yang terjadi pada Selasa, 6 Februari 2025, mengakibatkan dua balita bersaudara, ANP (3) dan AZP (1), tewas tragis.

Insiden ini terjadi di Jalan Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, pada Selasa (6/5/202), sekitar pukul 14.00 WITA.

Dua balita yang selamat, NW (3) dan SN (4), kini dirawat di RS Hermina Kendari akibat luka bakar yang parah.

Sementara itu, ANP dan AZP ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terpanggang di dalam lemari pakaian.

Keduanya ditemukan dalam keadaan berpelukan, seolah saling melindungi dari api yang melalap rumah mereka.

"Didapat dalam lemari, kasihan sekali," ujar bibi para korban, RI (35) dengan mata berkaca-kaca saat ditemui TribunnewsSultra.com di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Tragedi ini semakin menyedihkan ketika terungkap bahwa saat kebakaran terjadi, ibu mereka, SA (23), sedang keluar membeli makanan dengan kekasihnya.

Ayah korban, AR, menyatakan bahwa ANP memiliki kebiasaan melindungi adiknya, AZP.

"Kalau ada yang mengganggu adiknya, pasti akan dibela oleh kakaknya," ungkap AR dengan suara bergetar.

Pengakuan Ibu Korban

SA mempat memberi pengakuan di hadapan awak media. 

Ia menangis sambil memegang makanan cepat saji yang baru dibelinya untuk anak-anaknya. 

SA keluar rumah membeli makanan untuk empat anaknya disalah satu restoran cepat saji.

Dia pergi bersama kekasihnya berinisial A, seorang sekuriti bank.

Namun saat pulang, ia kaget mendapati keempat anaknya menjadi korban kebakaran. 

"Saya pergi membeli makanan untuk mereka, tiba saat pulang ternyata sudah terbakar," ujarnya, Selasa (6/5/2025). 

Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

Menurut Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Nirwan Fakaubun, saat ini pihaknya belum menemukan bukti adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut.

"Berdasarkan kronologi sementara, kami belum menemukan adanya unsur kelalaian dari kebakaran tersebut," katanya, Rabu (7/5/2025).

Meski begitu, dia menegaskan, penyelidikan akan terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.

"Tentu, saat ini masih terus dilakukan investigasi," jelasnya.

Tangis Ayah Korban 

Tangis ayah empat balita yang tewas kebakaran di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Melihat kondisi anaknya, ayah kandung korban berinisial AP menangis pilu.

Dalam video yang beredar, ayah korban, AP menangis pilu.

Ia berbicara di depan jenazah anaknya, S.

"Najwa, Jwa, Jwa, eh Jwa. Buka mata Nak, ini Tetta (ayah) toh. Ada Tetta," katanya.

"Mau ikut sama Tetta kah. Iyya nak, mau ikut sama Tetta toh. Tetta lupa bawa kau Nak, iyye. Ikut Tetta toh," tambah AP.

Dalam postingannya pun AP menulis curhat pilu.

"Anak nya tetta e kalo makan kodong bersih sekali nak ingat ki masakan2 tatta nak masi mau tetta lihat ki nak tapi allah ambil ki kembali nak," tulisnya di Facebook.

"Ya allah masih belum percaya begini caranya mereka tinggalkan ka, pasti sakit sekali ki nah panas toh nak," tulisnya lagi.

Selain itu, AP mengaku masih berstatus sebagai suami sah dari Siska Amelia.

Namun rumah tangga keduanya hancur gara-gara orang ketiga, yakni A.

Siska berselingkuh dengan A hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk pisah rumah.

AP pun jarang menengok anak-anaknya karena A sering menginap di tempat sang istri dan anak-anaknya tinggal.

"Enata kita siapa di mohon maaf sebelumnya z tidak pernah pulang ke mertua karna sering bermalam itu laki2 selingkuhanya," tulis AR di akun Facebooknya.

Namun AP mengaku baru datang jika selingkuhan istrinya itu sedang tidak menginap.

Biasanya iparnya akan memberi kabar padanya untuk datang.

AP pun mengaku langsung membawakan makanan dan susu untuk sang anak.

"Makanya sa jarang muncul kecuali ipar ku bilang mereka lagi tidak ada di rumah baru sa muncul bawakan makanan2 nya sama susu popok nya," tulis dia.

AP menyesal tak ada di lokasi kejadian saat melihat video sang istri dengan selingkuhannya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca Lebih Lanjut
Innalillahi, 3 Balita Tewas Terbakar di Kendari Usai Ditinggal Pergi Ibunya, Dua Ditemukan Berpelukan di Lemari
Ines Noviadzani
4 Balita Kendari Jadi Korban Kebakaran Saat Ibu Pergi Bareng Pacar, 2 Tewas
Detik
Innalillahi, 3 Balita Tewas Terbakar Sambil Berpelukan di Lemari, Sang Ibu Malah Pergi Bareng Pacar
Nindya Galuh Aprillia
Anak Tak Minta Tolong Saat Ibu di Jakut Tewas Membusuk, Kenapa?
Detik
Kabar Pilu Balita 2 Tahun di Jaksel Tewas Dianiaya Ibu dan Pacar
Detik
Ibu dan Pacar Penganiaya Balita 2 Tahun hingga Tewas Tinggal di Flyover Blok M
Detik
Potret Kolong Flyover Blok M TKP Ibu dan Pacarnya Aniaya Balita hingga Tewas
Detik
Kronologi Nenek di Cianjur Dikeroyok Warga Usai Dituduh Penculik Anak, Ternyata Cuma Mau Minta Tolong
Siti M
Pria di Bekasi Sempat Teleponan Sambil Tertawa Sebelum Ditemukan Gantung Diri
Detik
IRT di Kupang Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Korban Pembunuhan
Detik