TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah tiga anaknya tewas gegara kebakaran di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (6/5/2025) saat sang ibu pergi bareng pacar.
AP, sang ayah kini curhat pilu.
Diketahui, dalam kebakaran tersebut AZP (1) dan ANP (2,5 tahun) tewas di lokasi kejadian.
Sementara dua balita lain, AN (2,5) saudara kembar ANP dan kakaknya S (4) sempat diselamatkan tetangga dan dilarikan ke rumah sakit.
AN meninggal sehari setelah kejadian kebakaran itu.
S sementara ini dikabarkan masih dalam perawatan.
Keempatnya menjadi korban kebakaran saat ibunya sedang pergi bersama pacar.
Ayah korban mengungkapkan kesedihannya ditinggal AZP, ANP, dan NW secara mendadak di media sosial TikToknya.
AP mengunggah video kebersamaannya dengan AZP, ANP, dan NW semasa ketiga balita tersebut masih hidup.
"Kalian semua tenang di sana nak. Teta (Papa) selalu berharap kalian kelak yang akan urus jenazah Teta doakan Teta di saat Teta sudah berpulang nak tapi kenapa Teta yang urus jenazahdan kuburkan kalian.
Tidak ada ada lagi kalian yang selalu tanya kalo Teta baru pulang kerja. Teta capek, mau pijit Teta?" tulis AP.
AP lalu mengunggah video saat dirinya sedang mengunjungi makam ketiga anaknya.
Ia hanya duduk termenung memandang makam anak-anaknya tersebut.
Tangis Ayah Korban
Tangis ayah empat balita yang tewas kebakaran di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Melihat kondisi anaknya, ayah kandung korban berinisial AP menangis pilu.
Dalam video yang beredar, ayah korban, AP menangis pilu.
Ia berbicara di depan jenazah anaknya, S.
"Najwa, Jwa, Jwa, eh Jwa. Buka mata Nak, ini Tetta (ayah) toh. Ada Tetta," katanya.
"Mau ikut sama Tetta kah. Iyya nak, mau ikut sama Tetta toh. Tetta lupa bawa kau Nak, iyye. Ikut Tetta toh," tambah AP.
Dalam postingannya pun AP menulis curhat pilu.
"Anak nya tetta e kalo makan kodong bersih sekali nak ingat ki masakan2 tatta nak masi mau tetta lihat ki nak tapi allah ambil ki kembali nak," tulisnya di Facebook.
"Ya allah masih belum percaya begini caranya mereka tinggalkan ka, pasti sakit sekali ki nah panas toh nak," tulisnya lagi.
Selain itu, AP mengaku masih berstatus sebagai suami sah dari Siska Amelia.
Namun rumah tangga keduanya hancur gara-gara orang ketiga, yakni A.
Siska berselingkuh dengan A hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk pisah rumah.
AP pun jarang menengok anak-anaknya karena A sering menginap di tempat sang istri dan anak-anaknya tinggal.
"Enata kita siapa di mohon maaf sebelumnya z tidak pernah pulang ke mertua karna sering bermalam itu laki2 selingkuhanya," tulis AR di akun Facebooknya.
Namun AP mengaku baru datang jika selingkuhan istrinya itu sedang tidak menginap.
Biasanya iparnya akan memberi kabar padanya untuk datang.
AP pun mengaku langsung membawakan makanan dan susu untuk sang anak.
"Makanya sa jarang muncul kecuali ipar ku bilang mereka lagi tidak ada di rumah baru sa muncul bawakan makanan2 nya sama susu popok nya," tulis dia.
AP menyesal tak ada di lokasi kejadian saat melihat video sang istri dengan selingkuhannya.
3 Bocah Tewas
Sebelumnya, kejadian kebakaran yang menewaskan tiga balita dan satu lainnya kritis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menghebohkan media sosial.
Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, mengonfirmasi bahwa tidak ada orang dewasa di rumah saat api melalap bangunan permanen milik Yoman (51), kakek dari para korban.
“Iya, benar hanya empat anak-anak di dalam rumah. Mamanya pergi cari makanan,” kata Ipda Andry, Rabu (7/5/2025) malam.
Ia membenarkan bahwa sang ibu keluar rumah untuk membeli makanan bersama kekasihnya.
Diketahui, orangtua keempat anak tersebut yakni SA dan AP sudah bercerai.
Diketahui SA meninggalkan ke-4 anaknya di rumah tanpa orang dewasa, sejak pukul 11.00 wita dan baru kembali sekitar pukul 14.00 wita.
Kakak Adik Tewas Berpelukan di dalam Lemari
Kebakaran rumah yang terjadi pada Selasa, 6 Februari 2025, mengakibatkan dua balita bersaudara, ANP (3) dan AZP (1), tewas tragis.
Insiden ini terjadi di Jalan Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, pada Selasa (6/5/202), sekitar pukul 14.00 WITA.
Dua balita yang selamat, NW (3) dan SN (4), kini dirawat di RS Hermina Kendari akibat luka bakar yang parah.
Sementara itu, ANP dan AZP ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terpanggang di dalam lemari pakaian.
Keduanya ditemukan dalam keadaan berpelukan, seolah saling melindungi dari api yang melalap rumah mereka.
"Didapat dalam lemari, kasihan sekali," ujar bibi para korban, RI (35) dengan mata berkaca-kaca saat ditemui TribunnewsSultra.com di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
Tragedi ini semakin menyedihkan ketika terungkap bahwa saat kebakaran terjadi, ibu mereka, SA (23), sedang keluar membeli makanan dengan kekasihnya.
Ayah korban, AR, menyatakan bahwa ANP memiliki kebiasaan melindungi adiknya, AZP.
"Kalau ada yang mengganggu adiknya, pasti akan dibela oleh kakaknya," ungkap AR dengan suara bergetar.
Awal Mula Api
Kini viral pengakuan balita S yang mengungkapkan awal mula terjadinya kebakaran.
Dalam video yang direkam seorang wanita di rumah sakit, tampak korban terbaring telungkup di atas ranjang rumah sakit dengan tubuh dipenuhi balutan perban akibat luka bakar.
Suara wanita dalam video tersebut menanyakan sumber api kepada balita empat tahun ini.
"Siapa yang main api, S***? N***?" tanya wanita tersebut.
"N***," jawab si balita dengan nada pelan dan suara bergetar.
"Dia bakar apa tadi, nak?" lanjut wanita itu.
"Bantal kursi," terang bocah tersebut.
Tak berhenti di situ, wanita tersebut terus mengajukan pertanyaan susulan.
"Terus, apalagi yang dibakar, nak? Dari mana dapat korek? Memang ada korek kita dapat, iya?" tanya wanita itu.
Rentetan pertanyaan tersebut hanya dibalas rintihan kesakitan oleh balita malang itu.
Kanit Reskrim Kepolisian Sektor atau Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, mengatakan video pengakuan balita tersebut menjadi petunjuk.
"Keterangan anak di bawah umur tersebut sebagai petunjuk. Namun, tidak bisa kita simpulkan sebagai penyebab kebakaran," jelasnya, Jumat (9/5/2025).
"Kami akan terus meminta keterangan sejumlah saksi, seperti ibu korban. Namun, saat ini masih suasana berduka, jadi kita menunggu semua tenang," terangnya.
Pengakuan SA
SA mempat memberi pengakuan di hadapan awak media.
Ia menangis sambil memegang makanan cepat saji yang baru dibelinya untuk anak-anaknya.
SA keluar rumah membeli makanan untuk empat anaknya disalah satu restoran cepat saji.
Dia pergi bersama kekasihnya berinisial A, seorang sekuriti bank.
Namun saat pulang, ia kaget mendapati keempat anaknya menjadi korban kebakaran.
"Saya pergi membeli makanan untuk mereka, tiba saat pulang ternyata sudah terbakar," ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Polisi Selidiki Unsur Kelalaian
Menurut Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Nirwan Fakaubun, saat ini pihaknya belum menemukan bukti adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut.
"Berdasarkan kronologi sementara, kami belum menemukan adanya unsur kelalaian dari kebakaran tersebut," katanya, Rabu (7/5/2025).
Meski begitu, dia menegaskan, penyelidikan akan terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.
"Tentu, saat ini masih terus dilakukan investigasi," jelasnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com