Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidur setelah makan adalah godaan yang paling sulit dihindari.
Setelah perut kenyang, tubuh menjadi lebih santai. Perpaduan yang sempurna ini kadang membuahkan rasa kantuk.
Tidak jarang, setelah makan banyak yang buru-buru memejamkan mata.
Namun, terkait kebiasaan ini banyak yang mengingatkan perihal risiko kesehatan yang bisa muncul.
Salah satunya, langsung tidur setelah makan bisa menyebabkan diabetes melitus.
Terkait hal ini, Dokter spesialis penyakit dalam dr Ahmad Akbar Sp.PD beri penjelasan.
Menurutnya, informasi tersebut bukanlah sekadar mitos belaka.
Ada pengaruh tidak langsung setelah makan langsung tidur.
"Berpengaruh. Jadi ketika kelebihan kalori, tapi tidak dikeluarkan sebagai energi, dan langsung tidur itu akan menumpuk kalori tersebut," ungkapnya pada talkshow yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan secara daring, Sabtu (10/5/2025).
Lambat laun, tumpukan kalori ini bisa berubah menjadi lemak visceral fat.
Lemak visceral adalah lemak yang terdapat di dalam rongga perut, tepatnya di sekitar organ-organ dalam seperti hati, pankreas, dan usus.
Timbunan lemak inilah yang menyebabkan perut buncit dan risiko terjadi diabetes melitus.
"Lingkar perut lebih 90 untuk laki-laki dan perempuan lebih 80. Risiko menjadi perlemakan dalam pankreas juga akan menghambat cara kerja insulin," paparnya.
Gangguan produksi insulin terganggu, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Kekurangan insulin dapat mengarah pada diabetes, di mana tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan benar.
Sedangkan kelebihan insulin (hiperinsulinemia) juga dapat berdampak negatif, seperti meningkatkan risiko sindrom metabolik dan diabetes.
"Lingkar perut lebih 90 untuk laki-laki dan perempuan lebih 80. Risiko menjadi perlemakan dalam pankreas juga akan menghambat cara kerja insulin," paparnya.Gangguan produksi insulin terganggu, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Kekurangan insulin dapat mengarah pada diabetes, di mana tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan benar.
Sedangkan kelebihan insulin (hiperinsulinemia) juga dapat berdampak negatif, seperti meningkatkan risiko sindrom metabolik dan diabetes.