TRIBUNJATIM.COM - Insiden kecelakaan maut di simpang Pasar Kambing, Kota Semarang, jadi sorotan.
Kecelakaan pada Kamis (8/5/2025) tersebut melibatkan truk Hino dan sepeda motor Honda Beat.
Seorang mahasiswa bernama Fazgian Dwi Junianto, meninggal dunia karena insiden ini.
Truk terguling menimpa Fazgian Dwi Junianto dan membuatnya meregang nyawa.
Kronologi kecelakaan maut ini pun jadi sorotan.
Untuk diketahui, Fazgian Dwi Junianto adalah mahasiswa Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang (Polines), warga Tlogosari Kulon, Kota Semarang.
Ia tewas di lokasi kejadian akibat luka berat di bagian kepala setelah tertimpa truk yang terguling.
Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita Rinto menjelaskan, kecelakaan bermula saat truk yang dikemudikan Luckman (34), warga Kabupaten Lebak, Banten, melaju dari arah Dr Wahidin menuju MT Haryono.
Diduga karena tidak bisa menguasai laju kendaraan saat melintasi jalan menurun, truk menabrak median jalan lalu terguling ke sisi samping.
“Nahasnya, di samping truk tersebut melaju sepeda motor yang dikendarai korban.
Truk terguling dan menimpa sepeda motor tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).
Dalam insiden tersebut, Luckman mengalami luka di kepala dan bahu kanan yang diduga patah.
Dia kini dirawat di RS Siloam Semarang.
Selain itu, penumpang truk bernama Suprani (49), juga mengalami luka robek di lutut kiri dan turut dirawat di rumah sakit yang sama.
Sementara jenazah Fazgian dibawa ke RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi kendaraan dan kemungkinan adanya kelalaian dari pengemudi.
Tiga orang dilarikan ke rumah sakit akibat kecelakaan truk bermuatan karton dan motor di persimpangan Pasar Kambing, Jalan Dr. Wahidin, Candisari, Kota Semarang pada Kamis (8/5/2025) malam.
Dua orang, sopir dan kernet truk mengalami luka, dilarikan ke RS Siloam.
Tribunjateng.com tidak mendapatkan izin untuk mengakses data maupun menemui sopir dan kernet itu di rumah sakit tersebut.
Meskipun demikian, dari data yang dihimpun, sopir truk bernama Luckman Haryadi (33), warga Kp Muncangkopong, Cikulur, Lebak, Banten.
Sedangkan, kernet bernama Suprani (49), beralamat sama dengan Luckman.
Keduanya mengalami luka lecet-lecet.
Sementara satu korban lainnya, pemotor meninggal dunia dan dibawa ke RS dr. Kariadi.
Pantauan Tribunjateng.com di lokasi kejadian pada pukul 23.20 WIB, polisi masih berusaha mengatur lalu lintas dan mengevakuasi tumpahan muatan berupa karton yang telah dipindahkan ke trotoar.
KBO Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Ida Lies mengatakan, pihaknya mengerahkan para anggotanya ke tiga jalan yang menuju persimpangan tersebut.
“Setelah pembersihan jalan, akan kami buka lagi agar lalu lintas kembali normal dan lancar,” kata AKP Ida kepada Tribunjateng.com.
Untuk kronologi, truk melaju dari arah Jalan Dr. Wahidin, menuruni jalan menuju persimpangan Pasar Kambing.
Tiba-tiba, truk tersebut menabrak motor, sejumlah fasilitas umum hingga terguling.
Seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan telah dievakuasi.
Sementara itu, kronologi kecelakaan menurut Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, truk tersebut diduga melaju dari arah atas dan kehilangan kendali saat menuruni jalan.
“Kendaraan dari atas, dari arah Tanah Putih, turun dan menabrak ke kanan, menabrak satu kendaraan roda dua,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Saat ini, proses evakuasi masih berlangsung. Polisi juga tengah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
“Langkah pertama kita evakuasi dulu, olah TKP, setelah itu kita dalami lagi keterangannya,” lanjut Yunaldi.
Korban disebut merupakan pengendara sepeda motor.
“Korban sementara satu, pengguna sepeda motor,” jelasnya.
Tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Truk hanya menabrak satu unit sepeda motor.
Saat disinggung soal penyebab kecelakaan, pihak kepolisian menyatakan masih melakukan pendalaman.
“Penyebabnya masih kami dalami, apakah karena rem blong atau faktor lain,” kata Yunaldi.
Mengenai aturan larangan truk melintas di jalan tersebut, Yunaldi menyebut hal itu akan diklarifikasi lebih lanjut.