SURYA.CO.ID - Nasib pilu dialami Nenek Asyah (76). Niat hati ingin istirahat karena kelelhana berjalan, malah dituduh menculik dan jadi korban pengeroyokan warga.

Wajah dan punggung Nenek Asyah pun penuh luka lebam hingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Peristiwa pengeroyokan terhadap nenek Asyah terjadi di Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Video pengeroyokan Nenek Asyah viral

Berdasarkan rekaman video yang beredar di sejumlah media sosial, Nenek Asyah tengah dikerumuni sejumlah warga, usai diduga berusaha menculik anak kecil. Selasa (6/5/2025).

Dalam rekaman video berdurasi 23 detik, seorang pria berbaju putih memaki-maki hingga memukul Nenek Asyah. Aksinya tersebut langsung dihalangin warga lainya.

Terungkap bahwa Nenek Asyah (76) sebenarnya adalah warga Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Asyah mengalami tindak pengeroyokan sejumlah warga usai mengambil dana pensiun almarhum suaminya di Sukabumi pada Minggu (4/5/2025).

Peristiwa tersebut bermula ketika Nenek Asyah hendak pulang dan meminta batuan seorang anak karena sudah kuat berjalan dengan kondisi jalan menanjak. Namun saat itu anak kecil itu malah lari meninggalkan Asyah.

Saat itu Nenek Asyah yang sudah kelelahan itu, malah diteriaki dan dituduh sebagai penculik anak kecil. Akhirnya sejumlah warga pun berdatangan dan mengerumuni Asyah, hingga terjadi aksi memukulan dan penganiayaan.

Nur Azizah (30), cucu korban mengungkapkan, keluarga mengetahui kejadian tersebut berawal adanya kabar Nenek Asyah dibawa ke kantor desa karena dituduh sebagai penculik.

"Tak hanya dituduh sebagai penculik, bahkan dipukuli sejumlah warga, akhirnya kami pun langsung pergi ke kantor desa untuk menjemput nenek di kantor desa, dan menjelaskan semuanya," katanya pada wartawan.

Azizah mengungkapkan, neneknya tersebut bukan seorang penculik. Namun neneknya hendak pulang, tapi saat dalam perjalanan malah dituduh sebagai penculik.

"Dari lokasi kejadian ke rumah, itu cuman beda kampung saja, dan bisa ditempuh sekitar 5 menit perjalan dengan menggunakan motor, tapi nenek saya pulang berjalan kaki. Keluarga pun langsung menjelaskan saat menjemput neneknya di kantor desa," katanya.

Bahkan, lanjut dia, usai menjemput sang nenek di kantor desa, sejumlah warga disepanjang perjalanan malah meneriaki dengan kata penculik.

"Harusnya saat kejadian ditanya dulu, tapi informasinya malah langsung dipukuli," katanya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari dari keluarga korban dan mencari pelaku.

"Anggota sudah sempat mendatangi rumah terduga pelaku. Tapi rumahnya kosong, diduga terduga ini kabur. Secepatnya kami cari keberadaannya dan mengamankannya," katanya.

Pelaku pemukulan ada 2

Ahmad (50) pelaku penganiayaan terhadap Nenek Asyah (76) di Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur mengaku gelap mata, dan memukuli korban hingga terluka.

"Saat saya menuju pulang, saya mendengar informasi jika anak saya akan diculik.

Setelah menanyakan siapa pelakunya, beberapa orang menyebut nama korban," kata Ahmad sambil tertunduk pada wartawan, Selasa (6/5/2025).

Saat itu lanjut Ahmad, dirinya melihat korban dikerumuni warga, dan langsung memukul wajah Nenek Asyah di bagian wajah serta dada.

"Saya hampiri korban, dan langsung memukulinya, karena emosi, karena dapat kabar mau menculik anak saya," kata dia.

Selain Ahmad, pelaku pelaku pengeroyokan terhadap Nenek Asyah lainnya adalah Abdul Kohar (37).

Abdul Kohar diketahui langsung melarikan diri usai melakukan pengeroyokam Nenek Asyah.

Pelaku Abdul Kohar ditemukan

Pelaku Abdul Kohar akhirnya ditemukan bersembunyi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan, saat diamankan petugas, pelaku sedang berada di area pemakaman.

Lokasi tersebut berdekatan dengan rumah mertuanya.

"Di sekitar lokasi juga, petugas menemukan saung yang diduga dijadikan tempat bagi pelaku untuk bersembunyi dari kejaran polisi," kata Tono pada wartawan, Rabu (7/5/2025).

Rupanya, pelaku, lanjut dia, langsung melarikan diri usai melakukan tindak kekerasan kepada korban Asyah (76).

"Berdasarkan hasil periksaan, Abdul Kohar juga merupakan provokator menuduh penculik, dan mengakui memukuli korban sebanyak tiga kali hingga lebam serta memar," kata dia.

Menurut keterangan Tono, Abdul Kohar merasa marah karena banyak mengetahui isu-isu penculikan.

"Motifnya adalah, pelaku merasa marah dan kecewa selama ini banyak isu-isu penculikan di kampung tersebut. Pelaku ini termakan isu yang ada di media sosial, Abdul Kohar ini merupakan pelaku utama," katanya.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono menyebutkan, sejauh ini hanya ada dua pelaku yang terlibat dalam kasus pemukulan seorang nenek Asyah.

Warga yang lain hanya mengerumuni dan melihat korban.

"Akibat perbuatanya, pelaku kita kenakan pasal 170 KUHPidana dengan ancaman pidana maksimal tujuh tahun penjara," katanya.

Baca Lebih Lanjut
Kronologi Nenek di Cianjur Dikeroyok Warga Usai Dituduh Penculik Anak, Ternyata Cuma Mau Minta Tolong
Siti M
Nenek di Cianjur Bonyok Dipukuli Usai Dituduh Penculik, 1 Penganiaya Ditangkap
Detik
Polisi Kembali Tangkap Penganiaya Nenek di Cianjur yang Dituduh Penculik
Detik
Begini Tipsnya Supaya Anak Cepat Jalan, Latihan Motorik dan Asupan Kalsium Jadi Kuncinya
Grid Content Team
Kronologi Cucu Tikam Nenek di Karawang hingga Tewas, Pelaku Gelap Mata Gegara Tergiur Hal Ini!
Widy Hastuti Chasanah
7 Contoh Cerpen Pendidikan untuk Peringati Hardiknas 2025
Tribunnews
Ganti Mural Jadi Lukisan Pizza, Restoran Ini Malah Dibanjiri Ulasan Bintang 1
KumparanFOOD
Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Pajang, Saksi Mata Sempat Dengar Bunyi Keras dan Dengar Jeritan Anak-anak
Siti M
Beginilah Cara Mengasuh Asuh Anak Agar Tidak Tumbuh Jadi Tukang Selingkuh
Mia Della Vita
Cinta Kuya Selalu Dibully, Ternyata Pendam Hal Pilu Ini Sejak Masih Kecil
Okki Margaretha