Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - J atau Joko (34) pembunuh Dwi Hastuti (48) warga Desa/Kecamatan Baturetno yang jasadnya dikubur dan ditimpa cor di pekarangan belakang sebuah rumah di Ngadirojo, Wonogiri, mengungkap bahwa dirinya takut jasad korban berbau.

Tubuh korban dibungkus plastik dan jarik, kemudian ditutup papan dan dicor bagian atasnya.

Setelah itu, pelaku juga menutup cor dengan tanah dengan tujuan untuk menghindari bau.

Sebelumnya, J sudah merencanakan aksinya sebelum mengeksekusi korban.

Kasatreskrim Polres Wonogiri Iptu Agung Sedewo menjelaskan J atau Joko sudah memiliki niat sejak sehari sebelum melakukan pembunuhan. Korban dibunuh sejak 11 Februari 2025.

"Sehari sebelumnya (10 Februari 2025) korban dan pelaku ini sempat bertemu. Saat itu korban menagih mobil rentalnya yang ternyata digadaikan oleh pelaku dan juga meminta untuk dinikahi," jelasnya.

Selain itu, korban juga sempat mengatakan akan membongkar hubungan gelapnya bersama pelaku jika tak ada kejelasan dari pelaku. 

DIPERIKSA POLISI - J (34) pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan terkubur dan ditimpa cor di Ngadirojo, Wonogiri. J mengaku alasannya membunuh korban adalah karena tak bisa menyanggupi permintaan korban yang mengajaknya menikah. Keduanya memang sempat menjalin asmara..
DIPERIKSA POLISI - J (34) pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan terkubur dan ditimpa cor di Ngadirojo, Wonogiri. J mengaku alasannya membunuh korban adalah karena tak bisa menyanggupi permintaan korban yang mengajaknya menikah. Keduanya memang sempat menjalin asmara.. (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

Sementara pelaku tidak mau hubungan gelapnya itu terbongkar sebab pelaku telah memiliki istri dan anak. 

"Pelaku ada niatan untuk membunuh korban keesokan harinya jika sikap korban masih sama. Tanggal 10 Februari 2025 korban juga diantar pulang," ujar dia.

Kasatreskrim mengatakan keesokan harinya sikap korban masih sama yakni meminta untuk dinikahi.

J atau Joko kemudian sengaja membawa korban ke rumah orang tuanya karena tahu bahwa ayahnya sedang tidak ada di rumah.

Selanjutnya korban diminta ke belakang rumah. Disana korban dieksekusi dengan cara dicekik dan dibekap. Tubuh korban yang terjatuh kemudian ditindih oleh pelaku dan kepalanya dipukuli sambil dibekap.

"Korban juga sempat meronta," paparnya.

Korban yang sudah meninggal dunia oleh pelaku kemudian dikubur di belakang rumah orang tuanya. 

Atas temuan itu, Joko disangkakan pasal 340 juncto 338 KUHP. Ancaman pidananya paling berat adalah hukuman mati atau seumur hidup.

(*)

 

 

Baca Lebih Lanjut
Kronologi Terbongkarnya Kasus Mayat Wanita Dicor di Wonogiri, Motif Pelaku Ikut Terkuak, Ternyata Karena Asmara?
Widy Hastuti Chasanah
Kronologi Kasus Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Ditemukan Dicor, Asmara Jadi Motifnya
Ines Noviadzani
Detik-detik Pembongkaran Coran Lokasi Jasad Wanita yang Ditimbun di Wonogiri, Disaksikan Pelaku
Ramadhan Aji
Pembunuh Wanita di Bogor Sempat Mau Buang Jasad Korban ke Lubang Sumur
Detik
Heboh Penemuan Mayat dalam Karung di Saluran Air, Pelaku Terekam CCTV Saat Bawa Jasad Naik Motor
Siti M
Kronologi Pria 45 Tahun di Wonogiri Ditangkap Usai Rudapakasa Bocah Kelas 6 SD, Ibu Korban Syok Cek Isi HP Anaknya
Widy Hastuti Chasanah
Pembunuhan Wanita di Kos Cikarang, Pelaku Sakit Hati Korban Selingkuh
Detik
Duh! YouTuber Asing Ini Soroti Produsen Tahu yang Pakai Limbah Plastik
Detik
30 Bungkus Makanan Mengandung Babi Ditemukan di Minimarket Banyuwangi
Timesindonesia
SOSOK Meme Flome, Seleb TikTok yang Dikabarkan Operasi Plastik Kejang-kejang di Ruang Perawatan
Array A Argus