Gajah sangat bergantung pada tetua kawanannya yang berpengetahuan, khususnya yang betina. Tetua betina lazimnya bantu gajah-gajah yang lebih kecil untuk menunjukkan jalan dan menjelajahi lingkungan, menemukan makan dan minum, serta menghindari predator.
Peneliti mendapati, kematian tetua betina akibat perburuan dan pemusnahan oleh manusia membuat gajah-gajah yang lebih kecil susah menjaga kelangsungan hidupnya. Sebab, tanpa mereka, gajah kecil tak punya sosok yang mengajarkan mereka keterampilan penting untuk bertahan hidup.
Untuk itu, peneliti menekankan, strategi konservasi gajah akibat perusakan habitat dan perburuan liar harus mengintegrasikan pengetahuan budaya dan dinamika sosial kawanannya.
"Para tetua adalah penjaga pengetahuan dalam masyarakat gajah.
Studi Dr Bates dan rekan-rekan meneliti 95 makalah yang telah ditinjau sejawat terkait dokumentasi dampak gangguan sosial pada populasi gajah di Sabana Afrika, hutan Afrika, dan gajah Asia. Dari situ, peneliti menyimpulkan bahwa perburuan liar dan pemusnahan sangat memengaruhi jaringan sosial gajah dan transfer pengetahuan bertahan hidup.
Peneliti menambahkan, membantu kawanan gajah bertahan hidup tidak hanya penting bagi mamalia bergading ini, tetapi juga untuk keseimbangan ekologi dan kesejahteraan manusia sendiri.
Berdasarkan analisis mereka, peneliti menyimpulkan bahwa penting untuk melindungi betina-betina tetua kawanan gajah dan gajah lainnya yang sudah berpengalaman dalam upaya konservasi. Cara ini memungkinkan pengajaran skill bertahan hidup bagi gajah kecil bisa terus berlangsung.
Lebih lanjut, peneliti menyarankan agar ada evaluasi dampak sosial pada populasi gajah yang ditinggalkan dengan populasi gajah yang dihampiri saat sebuah kawanan gajah bermigrasi.
Peneliti juga menekankan, penting untuk fokus pada studi gajah hutan dan gajah Asia yang saat ini kurang diteliti. Sebab, pengetahuan terkait konservasi kelompok gajah ini masih kurang sehingga mereka lebih rentan mati.
Hasil studi ini telah dipublikasi di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences.
Peneliti juga menekankan, penting untuk fokus pada studi gajah hutan dan gajah Asia yang saat ini kurang diteliti. Sebab, pengetahuan terkait konservasi kelompok gajah ini masih kurang sehingga mereka lebih rentan mati.
Hasil studi ini telah dipublikasi di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences.