Nana Mirdad Diteror Debt Collector Gara-gara Tagihan Rp 800 Ribu: Aku Gak Tahu Itu Pinjol
TRIBUN JATENG.COM- Artis Nana Mirdad curhat diteror debt collector setelah menggunakan layanan paylater G*jek.
Saat itu, Nana Mirdad menggunakan fitur paylater untuk memesan makanan.
Tagihan senilai Rp 800 Ribu jatuh tempo pada tanggal 1. Namun di tanggal tersebut, ia diteror dari pagi hingga sore.
“Tagihan untuk tanggal 1, tapi sejak pagi sudah ditelepon terus-menerus, seolah-olah telat bayar berhari-hari. Setelah dibayar pun tetap dikenai denda satu hari sebesar Rp50 ribu, yang menurut saya cukup tinggi,” tulisnya, Jumat (2/5).
Istri dari Andrew White itu menyebut baru tahu jika paylater yang ia gunakan termasuk pinjol.
“Saya baru tahu kalau ini termasuk pinjol legal. Karena itu, mereka punya akses ke data BI dan bisa mempengaruhi skor kredit kita. Padahal catatan kredit saya di kartu kredit selama ini tidak pernah bermasalah,” ungkap Nana.
Nana pun menyatakan kekecewaannya terhadap metode penagihan yang menurutnya tidak profesional dan terlalu agresif.
“Bayangkan jika penagihan dilakukan seperti ini, tentu catatan di BI bisa terganggu. Sistem penagihannya tidak tepat dan melibatkan orang-orang yang tidak profesional. Gara-gara itu, saya memilih untuk tidak lagi menggunakan fitur paylater,” ujarnya.
"Sampe sore tetep lho diganggu di WA. Biasanya aku isi top up gopay money and itu agak rempong pas lagi buru2.
Ga ada kepikiran ini kaya pinjol.
Tapi setiap bulan kok ngerasa penagihannya lebay banget... Sempet cari cara mau non aktifin di apps tapi gak bisa.
tapi namanya manusia kadang gak sempet top up dan akhirnya kepake juga. Kadang 800rb, kadang 1 jutaan. Bukan miliaran bukan
Ehhh kali ini sampe di WA ganggu banget...
Akhirnya baru tau dari kalian kalo ini memang adalah bentuk pinjol legal dan bahayanya mereka legal jadi betul2 punya link untuk bikin data kita jelek di BI. Omg.
Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa meskipun layanan tersebut legal, sistem dan etika penagihan masih perlu dievaluasi.
“Jangan sampai hanya karena beli makanan pakai paylater, catatan kredit kita rusak. Rasanya seperti ditagih pinjol,” pungkasnya.
(*)