TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan terancam terjun bebas tanpa trofi musim 2024/2025. Nerazzurri, julukan Inter Milan, rawan Lebih tragis dari Liverpool.
Terdekat, Inter Milan dihadapkan laga super sulit pada semifinal Liga Champions musim ini menghadapi Barcelona.
Leg pertama semifinal Liga Champions antara Barcelona vs Inter Milan akan berlangsung di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Kamis (1/5/2025) pukul 02.00 WIB.
Kedua tim memiliki peluang yang sama besar untuk menapak ke final UCL 2024/2025. Baik Inter dan Barca juga menyandang status tim paling gacor di kompetisi domestik.
Blaugrana, julukan Barcelona, di bawah kemudi Hansi Flick sukses menjelma sebagai satu kesatuan yang doyan mencetak gol.
Menduduki puncak klasemen LaLiga sementara bermodal 76 poin, Robert Lewandowski dkk. sukses mengumpulkan 89 gol dari 33 laga.
Barca menjadi tim dengan produktivitas gol terbaik di LaLiga musim ini. Hal serupa juga disandang Inter Milan.
Kendati turun ke peringkat kedua dan kehilangan status Capolista, armada tempur Simone Inzaghi tetap jadi kesebelasan dengan jumlah gol terbanyak di Serie A musim ini.
Nerazzurri menorehkan 72 gol dari 34 pertandingan.
Tapi sorotan kali ini tertuju kepada Inter Milan, yang menghadapi roller coaster penampilan.
Semula, Inter Milan masuk daftar tim yang berpeluang Treble Winners pada musim 2024/2025, bersama Barcelona, Paris Saint-Germain (PSG) dan Liverpool.
Sayang, satu per satu rontok di tengah jalan. Liverpool yang semula berpeluang quadruple alias menyabet empat trofi dalam semusim, realisasinya hanya mampu meraih gelar juara Premier League.
Pun Inter Milan. Gelar juara Piala Super Spanyol dan Coppa Italia melayang begitu saja. Sakitnya lagi, penyebab kegagalan tim Biru-Hitam berasal dari tim yang sama, yakni AC Milan.
Kini asa Simone Inzaghi ialah mengawinkan trofi Serie A dan UEFA Champions League.
Tapi misi itu tidak akan mudah, dan mempunyai potensi untuk berujung sad ending.
Bagaimana tidak, dalam perebutan Scudetto, Inter Milan tak lagi memimpin. Inter Milan yang takluk dari AS Roma, kehilangan singgasana klasemen karena dikudeta Napoli.
Il Partenopei, julukan Napoli, mengambil alih singgasana klasemen bermodal 74 poin, atau unggul tiga angka atas Inter Milan di urutan kedua.
Melihat konsistensi Napoli dan fokus mereka yang hanya tertuju ke Serie A, perebutan Scudetto dengan Inter MIlan diprediksi berjalan hingga giornata pamungkas.
Lalu di UCL, Barcelona jelas jadi rintangan paling besar. Konsistensi performa, termasuk kehebatan mereka mencetak gol merupakan momok bagi pertahanan Nerazzurri.
Tim besutan Hansi Flick tentu ingin menjaga asal Treble Winners-nya, setelah akhir pekan lalu sudah memastikan satu gelar juara melalui Copa del Rey.
Kini, Inter Milan mempunyai view yang lebih miris dari Liverpool. Jika kalah dari Napoli dalam perebutan Scudetto dan disingkirkan Barcelona, maka Inzaghi dipastikan nir trofi atau Zero Tituli musim ini. Sekaligus mengukir kisah From Hero to Zero.
“Kami memang mengalami pekan yang tidak mudah dan harus tampil lebih baik, tapi para pemain telah memberikan segalanya. Komitmen dan rasa memiliki mereka terhadap klub tak terbantahkan,” ujar Inzaghi, dikutip dari laman Football Italia.
Ia juga menyampaikan bahwa menjelang semifinal Liga Champions, yang dibutuhkan bukan rasa takut, melainkan antusiasme.
“Ini momen penting. Kami antusias menghadapi tantangan besar melawan salah satu tim terbaik di dunia,” pungkas pria yang pernah membesut Lazio.
(Giri)